Wakapolri: aparat belum jangkau lokasi penembakan di Nduga

id Ari Dono Sukmanto,Wakapolri,Penembakan di Nduga

Wakapolri: aparat belum jangkau lokasi penembakan di Nduga

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) berbincang dengan Menpan RB Komjen Pol Syafruddin (kanan) dan Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto jelang menjadi pembicara dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Kamis (25/10/2018). Dalam diskusi FMB 9 itu disampaikan pemaparan kinerja empat tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di bidang Politik, Keamanan, Penegakan Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.)

Timika, (Antaranews Sumbar) - Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Polisi Ari Dono Sukmanto mengatakan aparat gabungan TNI dan Polri hingga Rabu belum bisa menjangkau lokasi penembakan pekerja Jembatan Kali Yigi dan Kali Kabunggame di Kabupaten Nduga, Papua.

Ditemui usai menggelar rapat tertutup dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Rimba Hotel Papua Timika, Rabu, Ari Dono mengatakan upaya evakuasi korban meninggal dunia terkendala tembakan senjata api oleh Kelompok Kriminal Bersenjata/KKB.

"Sekarang kami masih mengupayakan mencari keberadaan korban yang meninggal dunia. Namun kami belum bisa sampai ke tempat kejadian karena masih diganggu dengan tembakan-tembakan oleh kelompok itu," jelas Komjen Ari.

Wakapolri memastikan jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi kemanusiaan di Nduga sebanyak 22 orang, 21 orang diantaranya warga sipil yaitu para pekerja Jembatan Kali Yigi dari PT Istaka dan seorang lagi yaitu prajurit TNI atas nama Serda Handoko.

"Korban meninggal semuanya ada 22 orang, 21 orang warga sipil dan satu orang lagi prajurit TNI," terang Komjen Ari Dono.

Wakapolri memastikan foto-foto korban yang beredar luas di media sosial sama sekali tidak benar alias hoax.

Saat ini, katanya, aparat gabungan TNI dan Polri masih mengupayakan proses evakuasi semua korban baik para pekerja bangunan rumah masyarakat, jembatan dan infrastruktur lainnya, termasuk aparatur negara seperti guru dan tenaga medis.

Namun upaya tersebut mengalami hambatan luar biasa, terutama lantaran kondisi medan geogratis yang sulit dan adanya penyerangan senjata api oleh KKB.

"Sampai sekarang masih ada gangguan dari kelompok tersebut, masih ada penembakan-penembakan," jelas Komjen Ari Dono.

Meski begitu, aparat gabungan TNI dan Polri terus berupaya mengevakuasi seluruh korban baik yang masih hidup, yang mengalami luka-luka maupun yang sudah meninggal dunia.

Setelah semua korban sudah bisa dievakuasi keluar dari Nduga, langkah selanjutnya adalah proses penegakan hukum berupa olah tempat kejadian perkara penembakan terhadap 21 pekerja PT Istaka dan anggota TNI serta meminta keterangan dari para saksi yang mengetahui peristiwa tersebut.

Pada Rabu siang, jenazah Serda Handoro, prajurit TNI dari Yonif 755 Yaled/Merauke telah dievakuasi ke Timika.

Jenazah Serda Handoko akan disemayamkan di Markas Komando Brigif 20 Ima Jaya Keramo Timika dan selanjutnya pada Kamis (6/12) akan diterbangkan ke Sorong untuk dikebumikan. (*)