Dirjen : agrowisata harus punya sesuatu yang unik

id Agrowisata Payo

Dirjen : agrowisata harus punya sesuatu yang unik

Dirjen Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi (memakai batik cokelat di tengah), didampingi Wali Kota Solok Zul Elfian (memakai baju putih) saat memotong bunga krisan ketika peluncuran agrowisata Payo. (Antara Sumbar/ Tri Asmaini)

Solok, (Antaranews Sumbar) - Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi menyebutkan kawasan agrowisata Payo harus mempunyai sesuatu yang unik, berbeda, ditonjolkan, dan punya nilai lebih seperti kopi payo.

"Pengunjung harus ikut proses memetik kopi, meminum, menikmati suasana dan membawa pulang oleh-oleh dari Kelurahan Payo selain melihat kawasan agrowisata bunga krisan," katanya di Solok, Rabu.

Ia menjelaskan jika pengunjung hanya melihat kawasan agrowisata dan menikmati pemandangan tanpa mengikuti proses pemetikan buah atau kopi dan kegiatan lainnya akan membosankan dan tidak meninggalkan kesan.

"Jadi dibuat suatu kegiatan paket wisata yang menarik di kawasan agrowisata Payo sehingga wisatawan akan terkenang dan kembali lagi untuk berkunjung," katanya.

Ketika berkunjung wisatawan melakukan berbagai kegiatan dan terlibat langsung menikmati proses pemetikan dan pengolahan kopi yang ada di Payo. Kopi payo bisa dicampur dengan buah alpukat jika nanti kawasan agrowisata Payo juga dilengkapi kebun buah.

Asisten II Bidang perekonomian pembangunan Sumatera Barat Beni Warlis, mengatakan Kota Solok harus bisa menembus potensi pariwisata daerah tetangga di Sumatera Barat.

"Kota Solok harus memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lain, adanya kawasan agrowisata ini diharapkan menjadi pilihan wisata baru di Sumbar," katanya.

Agrowisata ini harus didukung oleh niniak mamak, masyarakat yang ramah sehingga mendorong wisatawan betah berada di Solok.

Acara peluncuran ini dilanjutkan juga dengan pencanangkan Kawasan Kampung Duren di Tanjung Paku Kota Solok, seluas 6 Ha dengan berbagai jenis durian unggul yang dihasilkan oleh Balitbangtan.

Peluncuran ini ditandai dengan pelepasan balon ke udara, pemotongan bunga krisan dan penamanan 350 batang bibit durian unggul yang dihasilkan oleh BPTP Sumbar dan Balitbutropika.