Payakumbuh luncurkan Kota Rendang saat hari jadi kota

id randang,payakumbuh,city,of

Payakumbuh luncurkan Kota Rendang saat hari jadi kota

Ilustrasi rendang. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Payakumbuh, (Antaranews Sumbar) – Kota Payakumbuh akan mendeklarasi brand Payakumbuh City of Randang (Payakumbuh, Kota Randang-red) bertepatan dengan hari ulang tahun Kota Payakumbuh pada 17 Desember 2018 di kantor Wali Kota Payakumbuh.

“Seluruh persiapan yang menjadi tanggung jawab Pemko Payakumbuh sudah siap seluruhnya, baik itu teknologi, tempat, tenaga kerja, branding, kemasan hingga pemasaran sudah rampung, tinggal pembicaraan dengan DPRD saja yang belum,” kata Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Payakumbuh Elfriza Zaharman di Payakumbuh, Selasa.

Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz mengatakan teknologi Retouch yang menjadi kunci utama dalam pengelolaan dan pengolahan randang sudah berada di Payakumbuh.

Permintaan randang juga sudah mulai berdatangan baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri.

“Kunci untuk mengaplikasikan program ini sudah berada di Payakumbuh. Kami dari Pemko Payakumbuh sudah siap untuk memproklamirkan diri sebagai kota randang, bahkan belum diproklamirkan saja permintaan untuk randang sudah datang dari dalam maupun luar negeri,” katanya

Permintaan randang ini, kata Wawako karena sebelumnya Pemko Payakumbuh sudah membawa randang ke beberapa Negara di Timur Tengah, Eropa dan Amerika.

Terakhir, pada Sabtu kemaren Pemko Payakumbuh mempromosikan Randang di Indonesia Expo di Jeddah, Arab Saudi.

Selama mempromosikan randang, ia mengaku banyak yang tertarik dan meminta permohonan kerja sama, namun Pemko Payakumbuh belum bisa memenuhi permintaan tersebut karena perlu pembicaraan lebih lanjut.

"Pembicaraan lebih lanjut ini mengingat selera dan keinginan setiap masyarakat berbeda, Randang ini harus disesuaikan dengan selera konsumen," ujarnya.

Berapa Negara Timur Tengah, lebih menyukai randang kering dan tidak menyukai randang yang berminyak atau di Eropa yang lebih menyukai randang yang dibungkus kecil-kecil seperti gula-gula sachet.

Untuk memenuhi permintaan ini, Payakumbuh akan memberdayakan 21 kelompok kerja yang dibina oleh Dinas Koperindag dan UMKM untuk membuat aneka ragam rendang sesuai yang diminta oleh konsumen. Termasuk memberdayakan para pengusaha untuk memenuhi permintaan randang dalam dan luar negeri.

Keinginan Pemko Payakumbuh untuk mendeklarasikan diri sebagai Kota Randang tidak lain ingin menjadi sentral randang di Indonesia dan menyelamatkan randang dari ancaman klaim hak paten dari negara asing.

Selain itu, Payakumbuh bertekad menggeliatkan bisnis randang yang awalnya berada di jalur jual beli antara pemilik rumah makan dengan pembeli, kini menjadi komoditi ekspor.

"Para pengusaha dan pembuat Randang bisa bermitra dengan Pemko Payakumbuh untuk menjadikan randangnya go Internasional," kata Wawako.

Pemko Payakumbuh akan membantu pemasaran, branding, kemasan, penampungan, produksi dan konsumen melalui teknologi Retouch.

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengatakan dengan ditetapkannya Payakumbuh City of Randang akan memberikan dampak positif terhadap perekomian payakumbuh asal mampu bersaing menciptakan inovasi yang kreatif hingga tumbuh besar.

"Sebagai kota kecil Payakumbuh yang tidak memiliki sumber daya alam harus ikut berpartisipasi berdaya saing secara kreatif jika ingin tumbuh dan besar hingga ada multiplier efek terhdap pertumbuhan ekonomi kota payakumbuh," jelasnya.