Traktiran ala Bupati Hendrajoni membuat suasana pasar tradisional Pesisir Selatan riuh (Video)

id Hendrajoni

Traktiran ala Bupati Hendrajoni membuat suasana pasar tradisional Pesisir Selatan riuh (Video)

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni menawar harga ikan di pasar Balai Kami, Nagari Kambang untuk dibeli dan dibagikan kepada masyarakat. (Antara Sumbar/Didi Someldi Putra)

Painan, (Antaranews Sumbar) - Traktir ala Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Hendrajoni membuat suasana di pasar tradisional Balai Kami, Nagari Kambang, Kecamatan Lengayang, daerah setempat yang awalnya biasa-biasa saja menjadi riuh pada Senin (3/11).

Pada kesempatan itu, ia mentraktir seluruh orang yang ada di pasar tidak hanya dengan panganan ringan seperti cendol, goreng pisang dan lainnya juga sayur mayur, bumbu dapur hingga ikan segar.

Tak heran suasana berubah seketika, ada yang tertawa terpingkal-pingkal melihat emak-emak yang saling dorong hingga saling menertawakan karena ternyata di antara mereka ada yang mengambil ikan traktiran hingga dua kali.

Esi (45) seorang ibu rumah tangga yang berkesempatan ditraktir oleh orang nomor satu di kabupaten itu, mengaku tak menyangka bakal membawa pulang barang belanjaan dengan gratis.

"Saya lupa entah mimpi apa semalam, saya dapat barang belajaan dengan gratis hari ini," kata ibu dua anak itu sambil berdesak-desakan mengantre traktiran.

Bahkan sebutnya, selain gratis, barang belanjaannya jauh lebih banyak dari perkiraan sebelumnya.

"Awalnya cuma mau beli ikan segar, namun malah dapat sayur mayur dan bumbu dapur serta ikannya juga banyak," sebutnya lagi.

Sementara itu, seorang penjual ikan segar, Siul (30) mengaku kaget melihat gaya Hendrajoni mentraktir.

"Saya kira tadi beliau hanya melihat-lihat kondisi pasar ternyata tidak, beliau malah memborong barang belanjaan," katanya.

Ia mengaku ikan segar miliknya diborong bupati dengan harga Rp1,8 juta, sementara pedagang lainnya ada ikannya yang diborong Rp1,5 juta, Rp1 juta dan lainnya.

"Bervariasi tergantung banyak ikan yang kami bawa. Namun semua ikan di lapak pedagang ludes diborong," ujarnya.

Selain mendapat untung ia mengaku juga bisa pulang lebih awal dari hari biasanya.

"Biasanya saya pulang pukul 17.00 WIB bahkan bisa lebih sore jika ikan dagangan tak kunjung laku. Namun hari ini bisa pulang cepat," sebutnya.

Selain itu ia mengaku juga mendapat bonus dari bupati begitu juga pedagang ikan lainnya.

"Ya, kami dapat bonus, kata bupati untuk jajan anak ke sekolah," tambahnya.

Terpisah, Zainal (54) masih warga Kecamatan Lengayang, menyebutkan hal tersebut sering dilakukan bupati bahkan ketika beliau sedang menyaksikan kegiatan berburu babi.

"Jika bupati ikut menyaksikan buru babi lebih baik duduknya dekat-dekat dengan beliau karena biasanya menjelang siang beliau langsung memanggil pemilik kue, sate hingga penjual nasi perihal harga dagangannya," katanya.

Kalau sudah begitu lanjutnya, seluruh yang hadir akan makan kenyang tanpa terkecuali.

Bupati Hendrajoni menyebutkan hal tersebut merupakan salah satu cara dirinya berbaur bersama dengan masyarakat.

"Uang bukan segalanya namun melihat kebersamaan masyarakat dan ketika mereka tertawa lepas merupakan kebahagiaan yang tidak ternilai bagi saya," katanya lagi.

Hendrajoni menjabat sebagai bupati Pesisir Selatan pada 17 Februari 2016, purnawiran polisi berpangkat AKBP itu langsung mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi kerakyatan di daerah setempat.

Di masa kepemimpinannya ikon pariwisata setempat yakni Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh yang dulunya dikenal sebagi Raja Ampatnya Sumatera saat ini diyakini lebih indah dan sebentar lagi bakal mengalahkan popularitas Raja Ampat sebenarnya. (*)