Pariaman terapkan sistem geotube atasi abrasi pantai Pulau Angso Duo

id abrasi,geotube,pariaman,sumatera barat,pulau angso duo

Pariaman terapkan sistem geotube atasi abrasi pantai Pulau Angso Duo

Seorang wisatawan melintas di depan landmark Angso Duo yang terdampak abrasi pantai. (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat menerapkan sistem geotube atau penahan gelombang laut menggunakan karung pasir berukuran besar, untuk mengatasi perluasan dampak abrasi pantai Pulau Angso Duo yang berada di perairan kota itu.

"Sistem geotube ini dalam proses pengerjaan, dan diperkirakan sebelum akhir 2018 sudah selesai dilaksanakan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Pariaman, Zamzamil di Pariaman, Selasa.

Secara umum ia menjelaskan penerapan sistem geotube tersebut menggunakan material pasir yang dimasukkan ke dalam karung ukuran besar dengan bahan tertentu dan dibenamkan di sekitar titik abrasi.

Pihaknya mengatakan sebelum penerapan sistem tersebut, pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan pihak produsen geotube di Jakarta beberapa waktu lalu tentang keunggulan pencegahan abrasi dengan karung pasir.

Salah satu keunggulan geotube tersebut lanjut dia, jika terjadi hempasan ombak maka pasir yang dibawa dari dasar laut kembali menumpuk di titik terjadinya abrasi pantai sehingga kondisi pantai kembali membaik.

Meskipun demikian, sistem penanganan abrasi menggunakan geotube tersebut juga memiliki kelemahan yaitu bahan karungnya tidak tahan terhadap api, ujar dia.

"Karung pasir tersebut dipasang memanjang di depan titik terjadinya abrasi dengan ketinggian di atas permukaan laut, namun dikhawatirkan ada nelayan yang memancing ikan dan membuang sembarangan puntung rokok di atas karung sehingga dapat merusak materialnya," katanya.

Senada dengan hal itu Kepala Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan Dinas PUPR Pariaman Nopriadi Syukri, mengatakan pengerjaan geotube tersebut merupakan salah satu upaya mencegah abrasi pantai sekaligus penyelamatan landmark Pulau Angso Duo.

"Landmark Pulau Angso Duo memang terancam abrasi pantai, oleh karena itu dibutuhkan penanganan cepat sebelum meluas ke titik-titik lainnya," kata dia.

Berdasarkan keterangan pihak yang mengerjakan geotube serta rekomendasi kementerian terkait, pemerintah daerah akan menggunakan pasir setempat untuk mengisi karung-karung tersebut karena dinilai lebih baik, katanya.

Untuk biaya pemasangan geotube lanjut dia, pemerintah daerah menggelontorkan dana mencapai Rp140 juta yang bersumberkan APBD perubahan 2018.

Sementara itu Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan penanganan abrasi terutama di Pulau Angso Duo perlu dilakukan secara menyeluruh.

"Secara teknis penanganan abrasi di Pulau Angso Duo nantinya ditindaklanjuti oleh Dinas Pekerjaan Umum agar tidak semakin meluas," katanya.

Oleh karena itu lanjutnya, pemerintah daerah bersama instansi terkait segera menyusun langkah-langkah proteksi sebagai upaya penanganan abrasi.

Apalagi, Kota Pariaman sedang berupaya menuju penerapan konsep waterfront city atau kota depan air sehingga dibutuhkan penanganan secepatnya, ujar dia. (*)