kenaikan harga beras penyumbang inflasi di Padang

id beras, inflasi, padang

kenaikan harga beras penyumbang inflasi di Padang

Pedagang beras di Pasar Raya Padang melayani pembeli, Senin (15/1). (Antara Sumbar/Fathul Abdi)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Kenaikan harga beras menjadi salah satu penyumbang inflasi di Kota Padang pada November 2018 berdasarkan hasil pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat.

"Pada November Padang mengalami inflasi sebesar 0,19 persen disumbang oleh kenaikan harga beras 0,11 persen, bawang merah 0,04 persen dan tarif pulsa telepon seluler 0,03 persen," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang, Senin.

Menurutnya selain beras komoditas lain yang menjadi penyumbang inflasi yaitu cabai merah, bensin, tomat, semen, jeruk, kangkung dan pintu.

Pada sisi lain pada November terdapat sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu angkutan udara, jengkol, kelapa, minyak goreng, daging ayam ras, petai, bawang putih, buncis, sabun deterjen dan kentang.

Ia menyampaikan pada November dari 23 kota di Sumatera, 17 kota mengalami inflasi dan enam kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Banda Aceh sebesar 0,92 persen dan terendah di Meulaboh 0,08 persen, sementara deflasi tertinggi terjadi di Medan 0,64 persen dan terendah di Pematang Siantar dan Pangkal Pinang 0,01 persen.

Sementara Padang menduduki urutan ke-15 dari 17 kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan 64 secara nasional, kata dia.

Sementara berdasarkan pantauan di Pasar Raya Padang harga beras lokal di tingkat pedagang mengalami kenaikan sejak tiga pekan terakhir dari kisaran Rp14 ribu per kilogram menjadi Rp15 ribu per kilogram.

"Sebelumnya harga beras kisaran Rp14 ribu, lalu mengalami kenaikan sejak tiga pekan terakhir menjadi Rp15 ribu, dan itu bertahan sampai sekarang," kata salah seorang pedagang beras Intan (60).

Salah satu beras lokal tersebut adalah beras Solok yang banyak di cari oleh pembeli.

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) harga beras untuk Sumbar merupakan tertinggi di Indonesia sejak seminggu terakhir.

Harga Rp15 ribu per kilogram itu terbilang tinggi dibandingkan provinsi lain di kisaran Rp11.800 per kilogram.

Hanya saja pedagang menilai harga beras Solok tidak bisa disamakan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dibuat pemerintah, karena punya kualitas yang berbeda.

Sejalan dengan itu berdasarkan pantauan harga pulsa telepon seluler juga mengalami kenaikan dari Rp92 ribu menjadi Rp102 ribu dengan rincian paket data 14 gigabyte, telepon 100 menit dan sms 100 pesan. (*)