Jadi lokasi wisata baru, omzet pedagang di jembatan Lubuk Tano naik

id padang pariaman

Jadi lokasi wisata baru, omzet pedagang di jembatan Lubuk Tano naik

Sejumlah pengunjung mengantre untuk membeli salah satu jenis makanan ang dijual pedagang di jembatan Lubuak Tano, VII Koto Sungai Sariak, Selasa (27/11). ((Antara Sumbar / Aadiaat M. S)

Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Sejumlah pedagang di jembatan Lubuak Tano, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat meraup omzet ratusan ribu rupiah per harinya setelah jembatan itu selesai dibangun oleh pemerintah.

Salah seorang pedagang bakso bakar, Dani (38) mengatakan ia mulai berjualan di jembatan tersebut sekitar pukul 17.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB dengan omzet Rp400 ribu.

"Ramai pengunjung semenjak lampu dipasang beberapa minggu yang lalu," katanya di VII Koto Sungai Sariak, Minggu.

Sejak jembatan yang baru selesai dibangun kawasan itu semakin ramai dikunjungi warga mulai sore hari hingga malam.

Menurutnya ramainya kunjungan ke jembatan tersebut karena sarana penghubung antar kecamatan itu memang dirancang sebagai objek wisata, apalagi juga dibangun taman sebagai tempat untuk menikmati pertemuan sungai dan pemandangan pegunungan.

Salah seorang pedagang nasi goreng di jembatan tersebut, Aan (42) mengatakan semenjak jembatan itu selesai dibangun dirinya dapat menambah pendapatan karena sebelumnya hanya berjualan di kedai.

"Karena jembatan ini mulai ramai, saya membuat becak dan mulai berjualan keliling yang mana sorenya ke jembatan ini," katanya.

Ia menyebutkan dari sore hingga malam hari berjualan di jembatan itu dirinya dapat meraup omzet Rp300 ribu.

"Malamnya kami menyapu jembatan agar pagi bersih kembali," ujarnya.

Setidaknya ada belasan pedagang yang berjualan di jembatan tersebut. Adapun jenis produk yang dijual di jembatan itu yaitu di antaranya sate, nasi goreng, bakso bakar, dan berbagai jenis minuman.

Sementara itu, salah seorang pengunjung asal Kota Pariaman, Harsyi (30) mendukung konsep jembatan yang sekaligus untuk objek wisata tersebut.

"Apalagi jembatan ini dibangun dilokasi strategis yang menyajikan pemandangan alam," kata dia.

Ia berharap pemerintah setempat mengelola jembatan tersebut, baik dari ketertiban pedagang, lahan parkir, ketersediaan tong sampah, dan adanya lampu taman.

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman membangun jembatan Lubuak Tano senilai Rp18 miliar yang menghubungkan Kecamatan VII Koto Sungai Sariak dengan Kecamatan Padang Sago dan didesain juga untuk destinasi wisata.

Jembatan penghubung ke dua daerah itu sebelumnya jembatan gantung yang hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki dan roda dua.

"Selain sarana transportasi, jembatan ini juga untuk pariwisata sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, jadi multifungsi," ujar Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni.

Jembatan tersebut dibangun dengan panjang 83 meter dan lebar delapan meter dengan pembiayaan dua tahun anggaran yaitu 2017 dan 2018.