BPBD: Pasaman termasuk wilayah rawan bencana

id Gempa

BPBD: Pasaman termasuk wilayah rawan bencana

Kalaksa BPBD Kabupaten Pasaman, Maspet Kenedy saat meninjau lokasi tanah longsor di Duokoto, belum lama ini. (Ist)

Lubuksikaping (Antaranews Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman, menyebut wilayah itu berpotensi ancaman bencana termasuk terkena dampak gempa bumi.

"Sewaktu-waktu Pasaman bisa terkena dampak bencana gempa karena dilintasi patahan bernama segmen sumpur," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman, Maspet Kenedy, di Lubuk Sikaping, Rabu.

Ia mengatakan, bahwa wilayah Sumatera Barat, termasuk Pasaman rawan terjadi bencana gempa bumi karena wilayah itu dilintasi patahan semangka yang masih aktif.

Sumbar punya empat segmen patahan, yakni segmen sumpur di Kabupaten Pasaman, segmen Sianok di Agam hingga Tanah Datar, segmen Sumani di Solok, dan segmen Suliti di Solok Selatan, jelas Maspet.

Menurut Maspet, segmen sumpur ini memiliki panjang sekitar 36 kilometer lebih. Segmen ini membentang disepanjang aliran sungai Batang Sumpur, yakni dari Lubuksikaping hingga Rao.

"Betul, wilayah Pasaman merupakan patahan aktif segmen sumpur. Segmen Sumpur memiliki panjang patahan lebih kurang 36 Kilometer. Untuk itu warga kita himbau untuk selalu waspada akan gempa darat," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau bahaya gempa darat tersebut patut diwaspadai oleh masyarakat di sekitar segmen patahan tersebut. Ke depan, akan melakukan sosialisasi pengurangan resiko bencana kepada masyarakat di daerah itu.

"Kita menyadari gempa tidak dapat diprediksi, namun masyarakat tentu harus tetap waspada, dan perlu mengetahui dimana mereka tinggal, agar antisipasi terhadap bencana alam dapat ditingkatkan," ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun, segmen sumpur yang membentang di Kabupaten Pasaman dan Suliti di Solok Selatan, berpotensi untuk terjadi gempa.

Untuk segmen Sumpur, kekuatannya bisa mencapai 6,9 SR, sebab telah hampir 150 tahun tidak terjadi gempa, demikian juga dengan segmen Suliti, terakhir kali terjadi gempa tahun 1943.

Sementara dua segmen lainnya, Sianok dan Sumani telah terjadi gempa pada 2007 dan juga awal 2013 lalu.

Segmen Sumpur di bagian Utara berujung pada sisi Selatan Depresi Sumpur, di Selatan Panti, kemudian menyisir Lembah Batang Sumpur ke Tenggara, Salibawan, hingga Bonjol, menyusuri Sungai Silasung dan pergeseran segmen Sumpur berkisar 23-24 mm/tahun.

Segmen Sumpur melewati kota Lubuk Sikaping, pada segmen ini tahun 1977 pernah terjadi gempabumi dengan kekuatan 5.5 SR. *