Balai Sungai anggarkan Rp3,5 miliar tangani abrasi di Pariaman

id abrasi,pariaman,pantai,balai sungai wilayah v,groin,pariwisata

Balai Sungai anggarkan Rp3,5 miliar tangani abrasi di Pariaman

Seorang wisatawan melintas di depan landmark Angso Duo yang terdampak abrasi. (AntaraSumbar/Muhammad Zulfikar)

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Balai Wilayah Sungai Sumatera V kembali menganggarkan Rp3,5 miliar untuk pemasangan groin atau bangunan penahan ombak di beberapa titik pantai Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), sebagai upaya penanganan abrasi.

"Pemasangan groin atau batu pemecah ombak mulai dilakukan pada 2019 salah satunya di sekitar Anjungan Gandoriah Kecamatan Pariaman Tengah," Kepala SNVT Pengembangan Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai Sumatera V Ali Rahmat, di Pariaman, Selasa.

Ia mengatakan pemasangan groin tersebut merupakan salah satu upaya nyata dari pemerintah daerah yang bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera V untuk mengantisipasi dampak perluasan abrasi pantai.

Pada 2018 katanya, Balai Wilayah Sungai Sumatera V juga telah menganggarkan sebanyak Rp3 miliar untuk pemasangan groin di beberapa titik di Kota Pariaman.

Secara umum ujar dia, penanganan abrasi pantai yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera V, yaitu secara struktural atau menggunakan konsep pemasangan groin di sejumlah titik.

Sementara itu Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan penanganan abrasi terutama di Pulau Angso Duo perlu dilakukan secara menyeluruh.

"Secara teknis penanganan abrasi di Pulau Angso Duo nantinya ditindaklanjuti oleh Dinas Pekerjaan Umum agar tidak semakin meluas," katanya.

Oleh karena itu lanjutnya, pemerintah daerah bersama instansi terkait segera menyusun langkah-langkah proteksi sebagai upaya penanganan abrasi.

Apalagi, Kota Pariaman sedang berupaya menuju penerapan konsep waterfront city atau kota depan air sehingga dibutuhkan penanganan secepatnya, ujar dia.

Nanda (28) salah seorang wisatawan di daerah itu mengatakan dampak abrasi yang terjadi di Pulau Angso Duo turut mengurangi keindahan objek wisata tersebut.

"Saya sudah mengunjungi langsung Pulau Angso Duo, namun sayangnya abrasi pantai semakin meluas dan mengancam bangunan landmark yang bisa roboh kapan saja," katanya. (*)