Harga bawang merah di Pariaman merangkak naik

id pasar,pariaman,pedagang,bawang merah

Harga bawang merah di Pariaman merangkak naik

Seorang pedagang sedang memilah bawang merah kualitas super di Pasar Pariaman, Sumatera Barat, Senin (26/11/2018). Harga bawang merah di tingkat pedagang mulai merangkak naik dan menembus Rp26 ribu per kilogram sejak dua minggu terakhir. (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Harga jual bawang merah di tingkat pedagang Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), mulai merangkak naik sejak dua minggu terakhir.

"Dua minggu lalu harga bawang merah hanya Rp18 ribu per kilogram, namun sekarang sudah mencapai Rp26 ribu per kilogram," kata Jepri (21) salah seorang pedagang di Pasar Pariaman, Senin.

Ia mengatakan kenaikan harga bawang merah tersebut, disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya pasokan dan akibat cuaca kurang baik selama beberapa waktu terakhir.

Bahkan ujar dia, para pedagang bawang merah di daerah itu harus berebut pasokan dengan daerah lain karena minimnya ketersediaan barang tersebut.

"Pada umumnya bawang merah berasal dari daerah Alahan Panjang Kabupaten Solok, karena terbatas kami juga harus berebut dengan pedagang di daerah Jawa untuk memenuhi kebutuhan konsumen," ujarnya.

Untuk pasokan lanjut dia, para pedagang hanya memperoleh sekitar 100 kilogram bawang merah setiap minggunya dari para pemasok.

Kenaikan harga bawang merah tersebut, cukup berpengaruh terhadap jual beli para konsumen. Masyarakat mengeluhkan tingginya harga yang cukup signifikan, ujar dia.

Namun sejumlah harga kebutuhan pokok lainnya masih tergolong stabil seperti cabai merah keriting dijual Rp24 ribu perkilogram. Kemudian cabai hijau keriting Rp20 ribu per kilogram, dan cabai rawit per kilogramnya dijual Rp40 ribu.

"Pada umumnya harga kebutuhan pokok masih stabil, kecuali bawang merah yang mengalami kenaikan sebesar Rp8 ribu per kilogram," ujarnya.

Ia menambahkan khusus minyak goreng curah mengalami penurunan harga sebesar Rp1.000 dari Rp10 ribu harga sebelumnya.

Busra (24) pedagang lainnya mengatakan kenaikan harga bawang merah sudah terjadi sejak dua minggu terakhir. Lonjakan kebutuhan tersebut disebabkan faktor cuaca dan kurangnya ketersediaan barang.

"Di tingkat pedagang pada umumnya dijual Rp25 hingga Rp26 ribu, permintaan konsumen cukup tinggi sementara pasokan bawang terbatas," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha kecil Menengah Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit mengatakan kenaikan harga bawang merah disebabkan kurangnya pasokan dari luar Sumatera.

Selain itu lanjut dia, faktor cuaca yang kurang baik sejak beberapa waktu terakhir juga turut mempengaruhi hasil panen para petani bawang.

"Khusus di Kota Pariaman, biasanya bawang merah dipasok dari daerah Sumbar, Jawa dan Lampung," kata dia.

Pihaknya juga mengaku akan mengadakan inspeksi mendadak ke pasar tradisional di daerah itu untuk memastikan tidak adanya oknum pedagang nakal yang menimbun kebutuhan pokok. (*)