Guru didorong melek teknologi informasi

id Kompetensi Guru

Guru didorong melek teknologi informasi

Ilustrasi.

Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mendorong guru untuk meningkatkan kompetensinya, diantara dengan melek teknologi informasi, karena perkembangan zaman bukannya hanya menuntut guru tidak hanya mengajar dengan baik tapi juga pembelajar dan agen perubahan di sekolahnya.

"Melek teknologi informasi itu penting, apalagi penerapan kurikulum 2013 menuntut itu," ujar Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Solok Selatan, Ridwan di Padang Aro, Minggu.

Jika guru tidak melek teknologi informasi, menurutnya maka pembelajarannya itu akan stagnan. Guru tidak akan mampu menghubungan pengetahuan saat ini dengan teknologi dengan kebutuhan siswa saat ini.

Ia mengatakan untuk menciptakan guru yang menguasai teknologi informasi perlu dukungan anggaran dari pemerintah dan DPRD. Tahun ini, ungkapnya dukungan anggaran itu masih minim.

"Dari 20 persen alokasi anggaran pendidikan yang untuk melatih guru agar melek teknologi informasi masih kecil," sebutnya.

Ia menyebutkan dengan jumlah guru dengan status pegawai negeri di Solok Selatan saat ini berjumlah sekitar 3.200 orang. Jika seorang guru perlu sokongan anggaran Rp1 juta untuk dilatih, maka diperlukan Rp3,2 miliar.

Kendati demikian, katanya upaya-upaya dalam meningkatkan kompetensi guru tetap ia lakukan dengan mengirim guru ikut pelatihan yang digelar oleh Kemendikbud.

"Tapi itu ada syaratnya seperti usia, keahlian bidang komputer. Dan itu yang kadang tidak ada," ujarnya.

Selain melalui anggaran pemerintah, sebutnya pihaknya mendorong para guru sertifikasi untuk mengembangkan diri secara pribadi.

"Menurut aturan uang sertifikasi harus juga digunakan untuk pengembangan guru sertifikasi secara pribadi. Ikut pelatih dengan biaya sendiri," katanya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Solok Selatan Armen Syahjohan mendorong Dinas Pendidikan mampu memaksimalkan anggaran untuk meningkatkan kompetensi guru. "Kami mendukung peningkatan kompetensi guru dengan memaksimalkan anggaran yang ada," sebutnya.

"Tidak perlu anggaran yang besar. Pelatihan kan bisa dilakukan dengan mengundang ahli lalu diikuti guru. Itu saya pikir lebih efisien," ujarnya.

Menurutnya, pengembangan kemampuan guru penting dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang siap dalam menghadapi perkembangan zaman.

"Untuk menciptkan SDM yang baik yang harus dengan pengajar yang berkompetensi," ujarnya. (*)