Prabowo: kesenjangan ekstrem masih jadi tantangan pembangunan

id Prabowo Subianto,Pilpres 2019

Prabowo: kesenjangan ekstrem masih jadi tantangan pembangunan

Calon presiden Prabowo Subianto. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/18./)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Adil Makmur Prabowo Subianto menyampaikan kesenjangan ekstrem masih jadi tantangan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Salah satu masalah yang tengah kita hadapi adalah kesenjangan ekstrem. Di Indonesia, satu persen populasi menguasai 45,5 persen kekayaan dan sumber daya," kata Prabowo dalam pidatonya pada Forum Ekonomi Indonesia (IEF) di Jakarta, Rabu.

Situasi demikian, menurut Prabowo, menempatkan Indonesia sebagai negara keempat dengan tingkat kesenjangan tertinggi dunia.

Kesenjangan tinggi, menurut Prabowo dibuktikan dengan beberapa indikator, di antaranya rendahnya tingkat literasi, tingginya kasus "stunting", dan minim akses ke air bersih.

"Dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia menempati urutan ke-113 dari 188 negara dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM/HDI)," kata Prabowo.

IPM merupakan indikator pembangunan yang menghubungkan pertumbuhan ekonomi dengan kualitas hidup.

Indikator yang diukur dalam IPM tidak hanya Produk Domestik Bruto (PDB), tetapi tingkat harapan hidup, tingkat pendidikan, dan akses publik terhadap air bersih.

Menurut Prabowo, Indonesia masih cukup tertinggal dalam memastikan ketersediaan akses air bersih untuk rakyat.

"Dari 180 negara, Indonesia menempati peringkat 123 dalam ketersediaan air bersih," sebut Prabowo.

Sementara itu, Singapura menempati peringkat 12, diikuti dengan Malaysia (55), Thailand (71), Vietnam (85), dan Filipina (107). (*)