Kelompok Sehati Pasaman Barat Hasilkan Produk Berbahan Ikan

id Usaha

Kelompok Sehati Pasaman Barat Hasilkan Produk Berbahan Ikan

Salah satu produk Kelompok Usaha Sehati Pasaman Barat yang menghasilkan bakso ikan yang sudah beredar di sejumlah minimarket di daerah itu dan luar Pasaman Barat.

Simpang Empat, Sumbar, (Antaranews Sumbar) - Berawal dari patungan, Kelompok Usaha Sehati Simpang Empat, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) berhasil memproduksi berbagai makanan berbahan ikan.

Kelompok yang awalnya didirikan oleh tiga orang Afwin Piyedi, Fauziah dan Adya Medika ini saat ini mampu memproduksi berbagai jenis makanan berbahan ikan yang sudah beredar di sejumlah minimarket Pasaman Barat dan di luar daerah.

Diantara produk yang dihasilkan adalah bakso ikan, empek-empek ikan, nugget ikan, martabak shanghai, sate ikan, bola-bola ikan balado, rendang ikan, stick ikan dan stick udang.

"Benar, sejumlah produk kita yang bahan bakunya dari ikan sudah dipasarkan di sejumlah mini market dan luar Pasaman Barat. Omset saat ini sekitar Rp30-40 juta perbulan," kata pengawas Kelompok Usaha Sehati, Adya Medika di Simpang Empat, Selasa.

Menurutnya latar belakang mendirikan kelompok usaha ini berawal ketika melihat potensi produksi ikan Pasaman Barat cukup tinggi mencapai 100 ribu ton pertahun belum lagi ikan budi daya yang mencapai 5 ribu ton setiap tahunnya.

Beranjak dari itu maka tiga orang Afwin Piyedi, Fauziah dan Adya Medika merintis usaha ini dengan modal patungan apa adanya pada 2017.

Melihat potensi yang ada maka sepakatlah membentuk kelompok yang dinamakan kelompok sehati.

"Awalnya kita menyewa lahan dan mendirikan bangunan seadanya untuk memasarkan produk dan untuk unit produksi ikan masih menumpang di tempat koperasi perikanan," ujarnya.

Berlahan tapi pasti, kelompok usaha sehati diterima pasar dan semakin berkembang dan membeli freezer untuk penyimpanan produk olahan.

Pada awal Mei 2018, kelompok usaha sehati membangun rumah produksi sendiri di komplek perumahan Kampung Cubadak Simpang Empat dan membeli peralatan penggiling daging ikan dan peralatan produksi lainnya dan mampu memiliki unit pengolahan ikan sendiri.

"Saat ini kita memilliki enam anggota yang dilatih sendiri dan menghabiskan sekitar 100 kilogram ikan segar setiap bulan untuk diolah untuk berbagai jenis produk," ujarnya.

Kemudian saat ini kelompok usaha sehati juga dijadikan tempat training center pengolahan hasil perikanan baik untuk siswa, mahasiswa dan kelompok lainnya.

Untuk kegiatan di rumah produksi dilakukan dua kali seminggu yakni setiap Sabtu dan Minggu dengan bahan baku 100 kilogram ikan atau lebih tergantung permintaan.

Upaya kerja keras kelompok ini berlahan mulai menghasilkan produk yang higienis berupa makanan siap saji yang dipasarkan diwarung milik kelompok dan frozeer food yang dipasarkan di sejumlah minimarket yang ada di Pasaman Barat dan dikirim ke luar daerah seperti di Kabupaten Siak Provinsi Riau.

"Kami akan terus berbenah bagaimana mengembangkan usaha ini kedepannya. Selain menambah penghasilan rumah tangga juga membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar," harapnya. ***3***