Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat menangkap tiga pelaku pengeroyokan di Diskotek Bandara, Daan Mogot, mengakibatkan dua korban tewas pada 17 Oktober.
"Satu ditangkap di Jakarta yang sedang bersembunyi, dan dua lagi kami tangkap di Kepulauan Bangka Belitung," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Edi Suranta Sitepu di Jakarta, Selasa.
AKBP Edi memaparkan, pelaku pertama yang ditangkap bernama Yeremias Waang alias Berto (36), yang bekerja sebagai penjaga lahan parkir Diskotek Bandara beberapa waktu lalu.
Sedangkan dua lainnya yang ditangkap merupakan otak pengeroyokan dalam bentrok yakni Frengky Danger Manu alias Frengky alias Engky (25) beserta Julius Umbu Ngailu alias Bobi (38), di Dusun Samhin, Desa Padang Baru, Pangkalan Baru, Pangkalpinang, Bangka Belitung, Minggu (19/11).
Penangkapan Engky dan Bobi oleh tim pimpinan Edi berjalan alot, sehingga aparat terpaksa memberi tindakan tegas dan terukur pada kaki kanan Engky, karena mencoba melawan petugas.
Edi menjelaskan, pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa golok, baju korban, hingga balok kayu sepanjang dua meter untuk menganiaya enam korban.
Golok itu dipakai untuk menusuk sejumlah korbannya, sementara balok kayu digunakan untuk melukai korbannya.
"Kami perlu sampaikan aksi premanisme khususnya di Jakarta Barat tidak dibenarkan, siapa pun yang melakukan aksi premanisme akan kami tindak dan pabila melawan kami tidak segan-segan untuk melumpuhkan," ujar dia.
Akibat perbuatannya, pelaku terancam hukuman sembilan tahun penjara dengan dijerat pasal 338 jo 170 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Sebelumnya, Kepala Polsek Kebon Jeruk Jakarta Barat Komisaris Polisi Marbun mengungkapkan keributan yang terjadi di Diskotek Bandara Daan Mogot pada Rabu (17/10) dini hari.
Keributan di Diskotek Bandara disebabkan kesalahpahaman antardua kelompok usai menenggak minuman beralkohol.
Belompok yang terlibat keributan tersebut saling senggol saat berjoget, sehingga memicu adu mulut. Merasa tidak terima, kedua kelompok sejumlah 20 orang saling menantang untuk berkelahi di luar diskotek sekitar pukul 02.30 WIB.
Insiden tersebut menyebabkan dua korban tewas yakni HS di lokasi kejadian dan LS di Rumah Sakit Royal Trauma.
Adanya korban tewas dari pihak ormas tersebut menarik perhatian ratusan anggota ormas lainnya, sehingga mereka membuat acara tabur bunga di tempat kejadian perkara di Diskotek Bandara. (*)
Berita Terkait
Dua Polisi ditabrak ambulans saat bubarkan tawuran di Padang
Kamis, 28 Maret 2024 4:01 Wib
Polisi perkuat pengamanan hasil pemilu dengan terjunkan 4.376 personel
Rabu, 20 Maret 2024 13:48 Wib
Polisi ungkap TPPO berkedok program magang mahasiswa ke Jerman
Rabu, 20 Maret 2024 12:19 Wib
Polisi amankan oknum guru diduga cabuli murid di Bukittinggi
Rabu, 20 Maret 2024 11:55 Wib
Polisi Malaysia selidiki kasus kaus kaki dengan tulisan lafaz Allah
Selasa, 19 Maret 2024 7:16 Wib
Polisi kerahkan ribuan personel untuk amankan aksi di tiga lokasi
Senin, 18 Maret 2024 13:58 Wib
Polisi telusuri motif keempat korban lakukan aksi bunuh diri
Minggu, 10 Maret 2024 5:20 Wib
Polisi: Akses jalan Sumbar-Bengkulu dibuka secara terbatas
Sabtu, 9 Maret 2024 20:30 Wib