KASAD baru diminta tidak beli alutsista bekas

id Alutsista,KASAD Baru,Alutsista bekas

KASAD baru diminta tidak beli alutsista bekas

Personel TNI AD dari Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti berjaga saat pameran alutsista TNI di Pantai Muaro Lasak, Padang, Sumatera Barat, Kamis (4/10). Pameran alutsista tersebut digelar dalam rangka menyambut HUT ke-73 TNI di Padang. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/wsj/18.

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Anggota Komisi I DPR RI Bobby Rizaldi menilai Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) yang baru harus memprioritaskan pengadaan alat utama sistem senjata (Alutsista) baru, jangan membeli yang bekas.

"KSAD yang baru diharapkan jangan membeli alutsista bekas lagi," kata Bobby di Jakarta, Senin.

Saat ini jabatan KASAD masih diemban Jenderal TNI Mulyono dan akan memasuki masa pensiun pada Januari 2019.

Bobby mengatakan keberpihakan KASAD terhadap alutsista baru harus diutamakan sehingga jangan sampai membeli tank bekas lagi.

Dia mengatakan kalau dihitung dari jumlah unit antara alutsista baru dan bekas, pasti berbeda kemampuan anggarannya karena beli produk baru pasti lebih mahal.

"Namun, ada hitungan rasio 'minimum essential forces' (MEF), antara alutsista, prajurit dan teritorial wilayah," ujarnya.

Selain itu dia menilai KSAD harus bisa mengejawantahkan misi visi Panglima TNI yang mendukung program Nawacita Presiden Joko Widodo yaitu menyelaraskan penguatan wilayah teritorial matra darat yang sekaligus bersinergi menjaga soliditas dengan matra TNI lainnya.

Bobby juga mengomentari terkait usulan kelompok sipil yang mengusulkan agar Presiden melihat rekam jejak calon, hal itu kalau sebatas usul saja tidak masalah.

Namun menurut dia, secara logika, 10 kandidat yang disebutkan kelompok masyarakat sipil itu ketika sudah berada pada jabatan saat ini, seharusnya sudah tidak ada rekam jejak negatif mengenai HAM.

Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memberikan pertimbangan rekam jejak HAM calon KSAD kepada Presiden Jokowi.

Koalisi masyarakat sipil menyampaikan daftar 10 calon nama KSAD kepada Komnas HAM untuk dilakukan "screening" karena dinilai berpotensi mengisi jabatan tersebut.

Berikut adalah 10 nama tersebut:

1. Letnan Jenderal Agus Surya Bakti (Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan) Akmil angkatan 1984

2. Letnan Jenderal Doni Monardo (Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional) angkatan 1985

3. Letnan Jenderal Tatang Sulaiman (Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat) angkatan 1986

4. Letnan Jenderal Andika Perkasa (Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat) angkatan 1987

5. Letnan Jenderal Anton Mukti Putranto (Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat) angkatan 1987

6. Letnan Jenderal Muhammad Herindra (Inspektur Jenderal TNI) angkatan 1987

7. Mayor Jenderal Joni Supriyanto (Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta) angkatan 1986

8. Mayor Jenderal Besar Harto Karyawan (Komando Daerah Militer III/Siliwangi) angkatan 1986

9. Mayor Jenderal Wuryanto (Komando Daerah Militer IV/Diponegoro) angkatan 1986

10. Mayor Jenderal Arip Rahman (Komando Daerah Militer V/Brawijaya) angkatan 1988. (*)