Penyaluran kredit Sumbar triaulan III meningkat

id kredit perbankan, umkm

Penyaluran kredit Sumbar triaulan III meningkat

Salah seorang pelaku UMKM Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamiyar memperlihatkan tenunan Songket Silungkang dalam bazar yang diadakan oleh PT Bukit Asam (PTBA) dan PT Bhanda Ghara Reksa (BGR), Sabtu 18/8. (Antara Sumbar/Syahrul R/18)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Penyaluran kredit perbankan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumatera Barat pada triwulan III 2018 mengalami peningkatan 11,05 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Pada triwulan II 2018 penyaluran kredit UMKM mencapai Rp16,96 triliun, pada triwulan III meningkat jadi Rp17,50 triliun," kata Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia perwakilan Sumbar Bimo Epyanto di Padang, Sabtu.

Ia menyampaikan pertumbuhan tersebut didorong oleh kredit sektor pertanian dan jasa yang masing-masing tumbuh 26,4 persen dan 15,4 persen.

"Namun demikian pada sisi lain, rasio kredit bermasalah UMKM juga meningkat berada pada level 5,9 persen dari 5,6 persen pada triwulan sebelumnya," kata dia.

Akan tetapi rasio kredit bermasalah di Sumbar secara keseluruhan relatif rendah hanya 3,1 persen atau relatif stabil dibandingkan triwulan II 2018 yang juga berada pada angka yang sama.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat juga meminta perbankan ikut membantu pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di provinsi itu karena sektor tersebut merupakan penggerak utama ekonomi Sumbar.

"Hampir 80 persen ekonomi Sumbar digerakan oleh UMKM, oleh sebab itu perbankan harus membuka diri," kata Pengawas Senior OJK Sumbar Bob Hasfian.

Menurutnya pertumbuhan ekonomi di Padang cukup baik dan selalu berada di atas nasional dalam beberapa tahun terakhir.

"Ini menunjukan potensi ekonomi di daerah ini bagus dan tentu akan bisa bergerak lebih cepat ditopang keberadaan perbankan," ujarnya.

Ia menyebutkan saat ini total aset perbankan di Sumbar mencapai Rp60 triliun dan 52 persen diantaranya berada di Padang.

Pada sisi lain pertumbuhan kredit di Sumbar juga cukup baik dan ke depan semua pihak harus bersinergi untuk memajukan UMKM, kata dia.

Tidak hanya itu ia juga melihat ketertarikan pihak luar untuk menanamkan modal di Sumbar cukup tinggi.

Oleh sebab itu bank harus menjadi akselerator bagi masyarakat dalam mengembangkan ekonomi, ujarnya.

*