Harga bawang merah di pasar tradisional Pasaman Barat capai Rp35 ribu per kilogram

id Harga bawang

Harga bawang merah di pasar tradisional Pasaman Barat capai Rp35 ribu per kilogram

Pedagang dan pembeli bawang transaksi jual beli di Pasar Simpang Empat. Saat ini harga bawang merah mulai mengalami kenaikan.

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mengalami kenaikan.

"Harga bawang merah mulai merangkak naik dari hari biasanya," kata salah seorang warga Simpang Empat, Hen, Sabtu.

Ia menduga naiknya harga bawang disebabkan pedagang dan agen kesulitan mendapatkan pasokan dari petani sehingga harga naik di pasaran.

Salah seorang agen bawang merah Al mengatakan pedagang menjual bawang merah masih basah dengan sedikit murah/dengan tujuan agar bawang mereka tidak membusuk.

Hal itu diduga akibat cuaca ekstrim dan curah hujan tinggi. Agen dan pedagang mengaku kesulitan mendapatkan bawang kering dari petani Solok dan mereka terpaksa menjual bawang basah.

Satu kilogram bawang merah super masih setengah kering di tingkat agen berkisar Rp19.000 sampai Rp20.000 perkilogram.

Akibat kenaikan harga itu pengecer harus menjual bawang merah kepada konsumen berkisar Rp25.000 perkilogram.

Sementara itu untuk harga bawang merah kualitas baik atau kering dijual berkisar Rp35.000 perkilogram.

Ia mengaku bawang yang dibawa dan dijualnya kepada pedagang adalah bawang kualitas setengah kering. Ia terpaksa menjual bawang di bawah harga standar/agar stok bawang yang dibawanya cepat habis dan tidak membusuk.

Menurutnya kondisi ini akan terus terjadi apabila kondisi cuaca di daerah penghasil bawang seperti Solok masih turun hujan.

Salah seorang pedagang, Mul memprediksi kondisi stok dan kualitas bawang akan normal diakhir bulan Desember mendatang seiring dengan masuknya musim kemarau.

Akibat naiknya harga jual bawang merah kualitas kering membuat penjualan mereka menurun.

Sebab pembeli hanya mau membeli bawang kualitas setengah kering dalam jumlah sedikit sehingga stok yang mereka bawa sulit habis dan agen bersama pedagang terancam merugi. (*)