BI nilai ekonomi Sumbar masih bertumpu pada sektor konsumtif

id ekonomi sumbar, bi

BI nilai ekonomi Sumbar masih bertumpu pada sektor konsumtif

Kepala BI perwakilan Sumbar Endy Dwi Tjahjono (kanan) bersama Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia perwakilan Sumbar Bimo Epyanto (kiri) pada pelatihan wartawan ekonomi regional Sumbar di Yogyakarta, Kamis (15/11) (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)

Yogyakarta, (Antaranews Sumbar) - Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat menilai perekonomian di provinsi itu masih bertumpu pada lapangan usaha bersifat konsumtif ditopang oleh tiga sumber pertumbuhan yakni pertanian, perdagangan dan manufaktur.

"Ekonomi yang bertumpu pada sektor konsumtif cenderung tidak akan berkelanjutan pertumbuhannya terutama dalam situasi yang penuh ketidakpastian sehingga harus jadi perhatian pemangku kepentingan terkait," kata Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia perwakilan Sumbar Bimo Epyanto di Yogyakarta, Kamis pada pelatihan wartawan ekonomi regional.

Ia melihat kendati pertumbuhan ekonomi Sumbar di atas nasional dan untuk Sumatera juga yang tertinggi tapi masih bertumpu pada kegiatan yang sifatnya konsumtif.

"Ini disebabkan pertumbuhan yang ditopang oleh sektor konsumsi nilai tambahnya minim," ujarnya.

Namun ia menilai tradisi merantau yang dilakoni masyarakat Minang ikut andil menopang ekonomi karena kebiasaan mengirim uang ke kampung halaman sehingga mendukung daya beli masyarakat.

Akan tetapi, lanjut dia, ketika ekonomi secara nasional lesu akan berdampak juga pada Sumbar karena kemampuan perantau mengirim uang ke kampung turun.

Oleh sebab itu ia berpesan ini menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh pemangku kebijakan agar ekonomi Sumbar bisa tumbuh dari sektor yang lebih produktif dan memiliki nilai tambah yang lebih tinggi.

"Karena kegiatan yang sifatnya konsumtif nilai tambahnya rendah dan kalau dilihat dari lapangan usaha manufaktur dibandingkan yang lainnya porsinya juga cenderung turun dalam beberapa tahun terakhir," katanya.

Ia menyarankan salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pengolahan pascapanen bagi produk pertanian sehingga memiliki nilai tambah.

Berdasarkan data yang dihimpun BI ekonomi Sumbar pada triwulan III 2018 tumbuh 4,72 persen atau mengalami kenaikan dibanding triwulan sebelumnya yang berada pada posisi 4,66 persen.

Kenaikan disebabkan sektor eksternal yaitu peningkatan ekspor sawit dan konsumsi pemerintah. (*)