Kampuang Dadok berstatus tanggap bencana

id katana

Kampuang Dadok berstatus tanggap bencana

Direktur Baznas Tangap Darurat (BTB) Pusat, Dian Aditya Mandana Putri, menandatanggani prasasti Kampuang Tangap Bencana (Tagana) di Data Kampuang Dadok, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Minggu (11/11). (Antara Sumbar/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar ) - Baznas Tangap Bencana (BTB) Pusat, menetapkan Jorong Data Kampuang Dadok, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sebagai kampuang tangap bencana (Katana) untuk kesiapsiagaan dini masyarakat setempat terhadap bencana tanah longsor.

Peresmian Data Kampuang Dadok sebagai Katana ditandai dengan penandatanggan prasasti oleh Direktur Baznas Tangap Darurat (BTB) Pusat, Dian Aditya Mandana Putri, Ketua Baznas Sumbar, Syamsul Bahri, Asisten I Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Sekretaris Daerah Agam, Rahman di bekas tanah longsor di Data Kampuang Dadok, Minggu .

Direktur Baznas Tangap Bencana (BTB) Pusat, Dian Aditya Mandana Putri mengatakan dengan ditetapkan sebagai Katana, maka masyarakat setempat bisa melakukan evakuasi untuk diri sendiri maupun masyarakat lain, karena mereka telah diberikan pelatihan tentang kebencanaan semenjak Oktober 2018.

"Setelah pelatihan, mereka mengikuti simulasi bencana gempa bumi dan tanah longsor," katanya.

Ia mengatakan, Data Kampuang Dadok merupakan satu-satunya jorong yang ditetapkan sebagai Katana di Sumbar.

Selain di Sumbar, Katana itu juga dibentuk di Raga Wangsa, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Bangun, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Tombok Raja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Selain itu, Kali Baru, Kota Jakarta Utara, Jakarta, Tanah Hitam, Kota Jayapura, Papua, Sopok, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Maranti, Kota Pakanbaru, Riau dan Kabupaten Ogan Komring Hulu Selatan, Sumatera Selata.

"Khusus di Komring Hulu Selatan, lokasi Katana belum ditetapkan pemerintah setempat. kami juga memiliki Madrasah Tangap Bencana," katanya.

Pembentukan sembikan Katana itu merupakan program dari Baznas. Pada 2017, Katana juga dibentuk di Suka Mukti, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Ketua Baznas Sumbar, Syamsul Bahri menambahkan program ini untuk membantu masyarakat apabila ada bencana alam seperti longsor, banjir, gempa bumi dan lainnya.

"Ketika ada bencana, Baznas ada di lokasi untuk melakukan evakuasi korban dan memberikan bantuan makanan," katanya.

Asisten I Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Sekretaris Daerah Agam, Rahman, mengucapkan terima kasih kepada Baznas yang telah mengalokasikan program ke Data Kampuang Dadok.

Dengan bantuan ini, masyarakat bisa melakukan upaya dalam kesiapsiagaan diri sehingga tidak ada korban jiwa saat bencana.

"Mudah-mudahan materi yang diberikan dapat dimanfaatkan masyarakat, karena Agam merupakan daerah rawan bencana," katanya.

Pada 2013, tambahnya, Data Kampuang Dadok dilanda bencana tanah longsormengakibatkan 21 warga meninggal dunia dan puluhan rumah rusak berat.

Ketua Pelaksana Peresmian Katana dan Sosialisasi Gempa Bumi dan Tanah Longsor, Dodi Mulya Putra menambagkan, penetapan Data Kampuang Dadok sebagai Katana setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Dari koordinasi itu, BPBD setempat menunjuk Data Kampuang Dadok dan pihaknya melakukan peninjauan lokasi. (*)