Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Sejumlah nagari di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat dilanda banjir, Jumat (9/11) pagi.
"Ada tiga titik lokasi banjir di Sasak dengan ketinggian bervariasi mulai dari satu meter sampai dua meter," kata Camat Sasak Ranah Pasisia, Nur Fauziah Zein, Jumat.
Ia mengatakan meskipun di kecamatan lain air mulai surut namun di Sasak malah air mulai naik. Sebab, Sasak adalah muara dari tiga sungai besar yakni Sungai Batang Pasaman, Sungai Batang Kapa dan Sungai Batang Alin.
Menurutnya titik air yang naik menjelang Kantor Camat Sasak dengan ketinggian air satu meter sehingga tidak bisa ditempuh oleh kendaraan.
Kemudian di daerah Rantau Panjang juga banjir dengan ketinggian air 70 sampai 150 sentimeter. Selanjutnya air naik dijalan menuju Rantau Panjang dengan ketinggian air dua meter.
"Untuk menempuh Rantau Panjang sangat sulit karena air cukup tinggi dibahu jalan. Sementara warga butuh dievakuasi ketempat yang aman," katanya.
"Sekitar 130 kepala keluarga terkurung di Jorong Rantau Lanjang. Evakuasi yang kami lakukan baru berhasil membawa 250 orang warga dan hari ini terus kami lakukan," ujarnya.
Warga yang terjebak banjir dievakuasi ketempat yang aman atau lokasi yang tinggi serta kerumah warga yanh jauh dari lokasi banjir.
Ia menyatakan evakuasi dilakukan menggunakan speed boad dengan waktu mencapai 45 menit dengan kapasitas yang terbatas sehingga melambatkan proses evakuasi.
"Evakuasi terus kami lakukan dengan bolak-balik menjemput warga. Hari ini diusahakan semua warga berhasil dievakuasi," sebutnya.
Evakuasi dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari SAR, TNI, Polri, jajaran pihak kecamatan dan dibantu masyarakat.
Salah seorang warga Rantau Panjang, Nana (36) mengatakan rumahnya terendam air setinggi satu meter.
"Saya terpaksa mengunsi ke rumah saudara yang jauh dari lokasi banjir. Saya berharap air cepat surut," harapnya.
Menurutnya selain limpahan air sungai, banjir juga dipicu naiknya air laut karena saat ini sedang pasang naik air laut. (*)
Berita Terkait
Pemerintah salurkan 388 ton beras untuk tangani dampak banjir
Kamis, 18 April 2024 17:00 Wib
Pemprov Sumbar akan bangun cekdam antisipasi banjir lahar dingin
Kamis, 18 April 2024 9:14 Wib
Pemkab Tanah Datar tunggu kepastian rehab rekon dari BNPB
Rabu, 17 April 2024 19:53 Wib
BMKG: Hujan lebat bisa kembali picu banjir lahar dingin di Sumbar
Minggu, 14 April 2024 15:18 Wib
Pengerukan sendimen aliran lahar dingin di Tanah Datar selesai
Jumat, 12 April 2024 9:22 Wib
BNPB : Erupsi dan banjir lahar dingin Marapi masih berpotensi terjadi
Rabu, 10 April 2024 20:09 Wib
Gubernur: Pemprov Sumbar tidak anti-kritik
Rabu, 10 April 2024 20:07 Wib
Pemkab Agam segera bangun jembatan dampak banjir lahar dingin
Rabu, 10 April 2024 12:29 Wib