Kembangan menu olahan pangan lokal untuk ketahanan pangan dan pariwisata

id Pangan

Kembangan menu olahan pangan lokal untuk ketahanan pangan dan pariwisata

Peringatan hari pangan tingkat Provinsi Sumatera Barat, dipusatkan di Kabupaten Dharmasraya. (Ist)

Pulau Punjunh (Antaranews Sumbar) - Pola konsumsi masyarakat Sumatera Barat, saat ini belum beragam terutama untuk memenuhi karbohidrat yang masih didominasi oleh komoditas beras 76,45 persen, kata Wakil Gubernur Nasrul Abit.

Seharusnya dianjurkan hanya 50 persen lagi konsumsi beras, agar pola hidup masyarakat lebih sehat, tidak monoton pada satu komoditas semata.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit pada acara peringatan Hari Pangan Sedunia ke-38 tahun 2018, tingkat provinsi Sumbar yang dilaksanakan di lapangan Nagari Sungai Duo, Kecamatan Situang, Kabupaten Dhamasraya, Selasa (6/11).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Sutan Riska, Wabup Amrizal Rajo Medan, Ketua Tim Penggerak PKK se Sumatera Barat, Kadis Pangan Effendi, Kadis Peternakan Erinaldi, Kadis Perikanan Yosmeri, Forkopimda Dhamasraya, Kepala Bulog, utusan masing-masing kab/kota di Sumbar.

Wagub menyampaikan, satu hal yang dilakukan dalam menjamin keterjangkauan masyarakat dalam pemenuhan pangan dengan mengembangkan toko tani Indonesia yang diharapkan dapat menjaga stabilitas harga pangan dimasyarakat.

Selain itu peringatan hari pangan ini melakukan lomba cipta menu Beragam Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) yang diikuti oleh Tim Penggerak PKK kabuoaten /kota se-Sumatera Barat.

Pengembangan menu makanan yang melupakan olahan bahan pangan lain seperti dari ubi-ubian, atau pangan lokal yang tentu akan menambah variasi dan kuliner yang secara umum dapat juga menambah kunjungan wisata ke Sumatera Barat, imbau Nasrul Abit.

Ia menambahkan, saat ini produksi beras Sumbar telah surplus mencapai 980.000 ton, hampir mendekati target yang diberikan Menteri Pertanian Republik Indonesia beberapa tahuh lalu.

Namun untuk ketahanan pangan nasionalis serta mengembangkan sumber daya pangan, dirasa perlu tetap mencari mengembang ketersedian pangan lokal, sebagai benteng pertahanan negara.

Peringatan Hari Pangan Sedunia dilakukan tiap tahun sebagai upaya mewujudkan kemandirian pangan dan khusus Sumatera Barat menjadi lumbung pangan nasional.

engan ketersediaan lahan yang cukup luas, subut, air yang melimpah, iklim yang mendukung serta sumberdaya manusia yang sudah terbiasa bertani.

Maka wajarlah Kementrian pertanian RI selalu memberikan pertanian Sumatera Barat, agar selalu tumbuh dan bagian ketahanan pangan nasional. Kepada Bupati /Walikota se-Sumatera Barat diucapkan terima kasih, karena telah selalu memberikan perhatian tinggi terhadap potensi pertanian dan pangan didaerah masing-masing, ujar Nasrul Abit.

Bupati Sutan Riska Tengku Kerajaan, dalam kesempatan ini menyampaikan, Dhamasraya walaupun daerah terujung di Provinsi Sumatera Barat, keinginan untuk menjadi salah satu daerah yang maju terbaik di Sumbar.

Visi pemikiran kedepan bagaimana Dhamasraya disebilut hutan sawit, juga mampu berkiprah dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan daerah dan nasional, walaupun masih berusia 14 tahun.

Berbagai penghargaan dan keberhasilan pembangunan Dhamasraya telah terlihat nyata. "Kita juga terus mengirim putra dan putri Daerah terbaik sekolah di luar negeri, yang suatu nanti mesti kembali bagaimana memajukan Dhamasraya lebih baik lagi, dari Dhamasraya untuk Indonesia," tegas Sutan Riska.

Sumatera Barat adalah provinsi yang memiliki potensi pariwisata yang amat banyak dan beragam, hampir pada 19 kabupen dan kota di daerah itu. Promosi dilakukan dengan tagline "Taste of Padang,".*