Sentra cokelat Padang Pariaman dirancang menjadi agrowisata

id Ali Mukhni

Sentra cokelat Padang Pariaman dirancang menjadi agrowisata

Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni. (Antara Sumbar/Aadiat MS)

Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat merancang sentra industri kecil menengah (IKM) cokelat yang akan dibangun di daerah itu sebagai agrowisata.

"Tahun ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menganggarkan dana Rp15,5 miliar untuk pembangunan fisik dari Rp30 miliar anggaran yang dibutuhkan," kata Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni di Parit Malintang, Senin.

Ia mengatakan dana yang dialokasikan untuk tahap pertama ini akan digunakan untuk pembangunan fisik Rp11,3 miliar, dan Rp4,2 miliar untuk pembelian alat produksi cokelat.

Pembangunan sentra IKM cokelat di Malibou Anai, Nagari Guguk, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam tersebut diawali semenjak 2017 dan dilanjutkan dengan penyusunan Detail Engeneering Design (DED).

"Ini merupakan pembangunan industri cokelat satu-satunya di Sumatera, oleh karena itu kita jadikan sentra cokelat ini yang termegah di Indonesia,” katanya.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian Padang Pariaman, Hendra Aswara menyebutkan luas sentra industri tersebut yaitu lima hektare.

"Lokasinya berada di jalan nasional Padang-Bukittinggi sehingga potensial sebagai tempat persinggahan pengendara," ujarnya

Apalagi, lanjutnya akan dilengkapi taman coklat percontohan, ruang teater, galeri coklat, pabrik coklat, dan cafe.

"Dengan potensi tersebut maka sentra IKM cokelat ini juga memiliki konsep agrowisata dan wisata edukasi," kata dia.

Ia menyebutkan ada lima zona bangunan yaitu zona parkir, zona pemasaran dan kantor pengelola, zona produksi, serta unit pelaksana teknis.

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman mengajukan proposal kepada Kementerian Perindustrian dan mencanangkan diri untuk menjadi sentra industri cokelat.

"Promosi sedang gencar kami lakukan agar cokelat asal Padang Pariaman yang diproduksi warga dikenal oleh masyarakat luas," kata Hendra Aswara di Parit Malintang, Sabtu.

Meskipun sudah diproduksi masyarakat dan telah menembus pasar internasional namun daerah itu belum memiliki sentra industrinya. (*)