Bawaslu Ajak Masyarakat Berpartisipasi Awasi Pemilu

id Bawaslu

Bawaslu Ajak Masyarakat Berpartisipasi Awasi Pemilu

Ketua Bawaslu Solok Selatan M Ansyar (dua kanan) didampingi komisioner penindakan pelanggaran Eli Suryati bersama Koordinator Kepala Sekretariat Bawaslu setempat Admi Munandar (kiri) narasumber KIP Samaratul Fuad saat rapat pengembangan pengawasan pemilu partisipatif, di Hotel Pesona Alam Sangir, Minggu (ANTARA SUMBAR/ Erik Ifansya Akbar)

Padang Aro, (Antara) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Solok Selatan, Sumatera Barat mengajak masyarakat setempat ikut berpartisipasi aktif dalam melakukan pengawasan Pemilu agar pelanggaran bisa dicegah.

"Sumberdaya yang tersedia di penyelenggara sangat terbatas sehingga partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu akan sangat membantu dan bisa menentukan suksesnya Pemilu 2019", kata Ketua Bawaslu Solok Selatan M Ansar, saat rapat pengembangan pengawasan pemilu partisipatif, di hotel Pesina Alam Sangir, di Padang Aro, Minggu.

Dia mengatakan, pengembangan pengawasan pemilu partisipatif merupakan upaya menekan potensi pelanggara administratif, pelanggaran pidana pemilu maupun sengketa.

Pengembangan pengawasan Pemilu katanya, untuk menyampaikan pada masyarakat betapa pentingnya partisipasi mereka dalam pengawasan tahapan Pemilu sehingga bawaslu terbantu dalam pencegahan dan penindakan pelanggaran pemilu.

Pemilu bukan hanya saat pencoblosan saja tetapi juga termasuk tahapan yang dilakukan seperti pendaftaran calon, penetapan dan lainnya.

Hingga saat ini sudah 11 tahapan Pemilu yang berjalan, mulai pendaftaran, penetapan, Pencalonan dan sekarang sedang yang sedang berlangsung pendistribusian logistik oleh KPU ke daerah.

"Tahapan saat ini yang sedang berlangsung dan butuh partisipasi masyarakat adalah rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP) 1 dan masa kampanye," katanya.

Koordinator Kepala Sekretariat Bawaslu Solok Selatan Admi Munandar menyebutkan, peserta rapar pengembangan pengawasan Pemilu partisipatif adalah Camat, Wali Nagari, mahasiswa, Organisasi Masyarakat, Kesbang Polinmas, Polisi Pamong Praja, Kerapatan Adat Nagari dan Pers.

"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan seluruh unsur masyarakat berpartisipasi untuk menciptakan pemilu aman dan lancar," ujarnya.

Narasumber pengembangan pengawasan Pemilu partisipatif dari Majelis Nasional Komite Independen Pemantau Pemilu Undonesia Samaratul Fuad mengatakan, untuk meningkatkan partisipatif masyarakat dalam pengawasan pemilu maka penyelenggara harus terbuka dan gencar sosialisasi kemasyarakat hingga tingkat bawah.

"Penyelenggara harus "hidup" ditengah masyarakat. Artinya penyelenggara harus diketahui oleh masyarakat sehingga saat ditemukan pelanggaran mereka tahu harus melaporkannya kemana," ujarnya.

Menurut dia, Kata kunci meningkatkan partisipasi pengawasan ada pada penyelenggara yaitu Bawaslu dan jajarannya.

Pertanyaannya sekarang, sudahkah penyelenggara hidup tingah masyarakat atau hanya menjadi birokrasi pemilu.

"Kerja bawaslu bukan hanya melayani pemilih tetapi ada tiga tugasnya yaitu pengawasan, pencegahan, penindakan dan yangbharus di utamakan adalah pencegahan untuk itu perlu partisipasi masyarakat," katanya.

Dia menambahkan, kepantingan pemilu ujung-ujungnya untuk kepentingan masyarakat bukannya penyelenggara sehingga kepedulian pengawasan harusnya datang dari bawah atau dari masyarakat dan inilah tugas penyelenggara bagaimana meyakinkan masyarakat.*