Chicago, (Antaranews Sumbar) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun sedikit pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena penguatan dolar AS mengurangi permintaan terhadap logam mulia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 5,3 dolar AS atau 0,43 persen, menjadi ditutup pada 1.233,3 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,14 persen menjadi 96,52 pada pukuk 19.00 GMT.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi para investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sehari sebelumnya, emas berjangka berbalik naik atau "rebound" dari penurunan selama tiga hari berturut-turut, menjadi berakhir di level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena indeks dolar AS mengalami penurunan tajam.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, melonjak 23,6 dolar AS atau 1,94 persen, menjadi ditutup pada 1.238,6 dolar AS per ounce.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 2,1 sen AS atau 0,14 persen, menjadi menetap di 14,756 dolar AS per ounce.
Sementara itu, platinum untuk penyerahan Januari 2019 naik 12,9 dolar AS atau 1,5 persen, menjadi ditutup pada 875,7 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Harga emas Antam naik jadi Rp1,222 juta per gram
Kamis, 28 Maret 2024 9:35 Wib
Harga emas Antam kembali naik jadi Rp1,217 juta per gram
Rabu, 27 Maret 2024 9:06 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,213 juta per gram
Selasa, 26 Maret 2024 9:08 Wib
Harga emas Antam stabil di Rp1,203 juta per gram
Senin, 25 Maret 2024 9:03 Wib
Harga emas melemah karena dolar AS menguat
Sabtu, 23 Maret 2024 8:53 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,211 juta per gram
Jumat, 22 Maret 2024 10:00 Wib
Harga emas menguat karena investor cerna keputusan suku bunga The Fed
Jumat, 22 Maret 2024 9:06 Wib
Harga emas menguat jelang keputusan kebijakan moneter The Fed
Kamis, 21 Maret 2024 9:00 Wib