Wali Kota langsung pimpin Deklarasi Anti Maksiat di Payakumbuh

id Riza Falepi,Payakumbuh deklarasi antimaksiat

Wali Kota langsung pimpin Deklarasi Anti Maksiat di Payakumbuh

Rapat persiapan deklarasi Anti Maksiat Kota Payakumbuh. (ANTARA SUMBAR/Syafri Ario)

Payakumbuh (Antaranews Sumbar) - Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi dijadwal akan memimpin aksi Deklarasi Anti Maksiat sebagai pioner pemberantasan maksiat di daerah itu, pada Senin (5/11).

"Bahkan Wali kota akan berorasi untuk menyemangati masyarakat bagaimana memerangi kemaksiatan," ujar Ketua Panitia Aksi, Ahmad Ghani, Jumat.

Ia mengatakan deklarasi tersebut mendapat respon positif dari orang nomor 1 di Kota Payakumbuh. Sebanyak 20 ribu warga Payakumbuh akan hadir dalam mendeklarasikan diri anti maksiat.

"Nanti yang memimpin deklarasi ini langsung Pak Walikota Payakumbuh, Riza Falepi. Beliau sangat senang dan bersedia memimpin 20 ribu masa deklarasi nanti," katanya.

Dalam deklarasi ini, masyarakat akan menyatakan diri memerangi Lesbian Gay Biseksual dan Transgender, minuman beralkohol, narkoba, seks bebas, judi dan perbuatan maksiat lainnya. Disamping itu, selain mendapat perhatian dan dukungan dari masyarakat Payakumbuh, peserta deklarasi juga dihadiri oleh masyarakat dari luar kota Payakumbuh.

"Selain 20 ribu warga Payakumbuh, ada juga nanti hadir masyarakat dari luar Payakumbuh. Mungkin masa akan lebih dari 20 ribu orang," katanya.

Ia juga mengatakan dalam aksi deklarasi ini, murni untuk kemaksiatan. Jikalau dilapangan ada nanti embel-embel politik, dimohon pihak keamanan untuk mensterilkannya.

"Apalagi akhir-akhir ini banyak yang bilang Payakumbuh Lumbung LGBT di Sumatera Barat. Jika ada pihak lain untuk menumpang baik itu isu politik, sara dan lainnya mohon pihak keamanan untuk mensterilkan hal itu," katanya.

Sementara itu Asisten I Pemko Payakumbuh, Yoherman mengatakan akan banyak hal positif setelah kegiatan ini berlangsung.

"Seluruh komponen yang selalu berinteraksi dengan masyarakat bisa lebih dekat lagi," ujarnya.

Pemerintah, penegak hukum dan Ormas bisa lebih intens melakukan pencegahan, pemberian edukasi dan solusi untuk menekan prilaku maksiat di tengah masyarakat.

"Pastinya setelah deklarasi ini, kami lebih bersinergi untuk memerangi maksiat. Khususnya LGBT. Dengan itu, jelas kita semakin kuat untuk memerangi maksiat," kata Yoherman. (*)