Wall street naik didukung laba perusahaan dan data ekonomi

id Wall street

Wall street naik didukung laba perusahaan dan data ekonomi

Wall street, bursa saham AS (REUTERS)

New York, (Antaranews Sumbar) - Saham-saham di Wall Street lebih tinggi pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menyusul kenaikan di sesi sebelumnya, karena sentimen investor ditopang oleh sejumlah laporan laba perusahaan yang kuat dan beberapa data ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 241.12 poin atau 0,97 persen, menjadi berakhir di 25.115,76 poin. Indeks S&P 500 bertambah 29,11 poin atau 1,09 persen, menjadi berakhir di 2.711,74 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 144,25 poin atau 2,01 persen, menjadi ditutup di 7.305,90 poin.

Saham Visa dan Caterpillar memimpin kenaikan di Dow, dengan masing-masing menguat 3,83 persen dan 3,29 persen.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi dengan sektor teknologi dengan kenaikan 2,39 persen, mengungguli sektor-sektor lainnya.

Banyak saham-saham teknologi terkemuka AS membukukan keuntungan, berkontribusi terhadap kenaikan Nasdaq. Netflix melonjak 5,59 persen dan Amazon melonjak 4,42 persen.

Saham General Motors melonjak lebih dari 9,00 persen pada penutupan perdagangan, setelah perusahaan melaporkan hasil kuartalan terbaru yang melampaui perkiraan Wall Street.

Saham Facebook juga meningkat 3,81 persen. Raksasa media sosial AS ini merilis laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan pada Selasa (30/10). Perusahaan juga telah mengumumkan rencana untuk berinvestasi secara signifikan dalam bisnisnya tahun depan.

Wall Street juga mencerna sejumlah data ekonomi penting.

Sektor swasta AS menambah 227.000 pekerjaan lebih dari September hingga Oktober, mengalahkan konsensus pasar, menurut ADP National Employment Report untuk Oktober pada Rabu (31/10).

Indeks Pembelian Manajer Chicago (Chicago PMI), juga dikenal sebagai Chicago Business Barometer, turun menjadi 58,4 pada Oktober, angka terendah sejak April, turun 2,0 poin dari 60,4 pada September, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh Institute for Supply Management Chicago.

Barometer tersebut dianggap sebagai indikator utama ekonomi AS, yang dirancang untuk menyajikan gambaran awal lanskap ekonomi dan menyoroti tren perubahan dalam aktivitas bisnis.

Saham-saham AS telah berada di bawah tekanan bulan ini, karena investor resah atas kenaikan suku bunga, ketegangan perdagangan dan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan global.

Meskipun mencatat keuntungan besar selama dua sesi perdagangan terakhir pada Oktober, semua tiga indeks utama menimbulkan kerugian bulanan yang besar.

Dow dan S&P 500 masing-masing turun 5,07 persen dan 6,94 persen,, untuk bulan ini, sementara Nasdaq jatuh 9,2 persen. (*)