Pelatih nilai penyelesaian akhir Semen Padang masih bermasalah

id Semen Padang

Pelatih nilai penyelesaian akhir Semen Padang masih bermasalah

Pelatih Semen Padang Syafrianto Rusli (kiri) selepas laga Kalteng Putra menghadapi Semen Padang dalam penyisihan Grup A Babak Delapan Besar Liga 2 2018, Selasa (Istimewa)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Pelatih Semen Padang Syafrianto Rusli mengatakan penyelesaian akhir tim berjuluk "Kabau Sirah" itu masih bermasalah sehingga menyebabkan timnya kalah 0-1 dari Kalteng Putra dalam lanjutan babak penyisihan grup delapan besar Liga 2 2018, Selasa.

"Penyelesaian akhir tim masih bermasalah dan strategi yang diberikan tidak dijalankan dengan baik oleh pemain," kata dia melalui siaran pers dari Padang, Selasa.

Dalam beberapa laga terakhir, lemahnya penyelesaian akhir tim selalu menjadi sorotan. Hal ini disebabkan banyak peluang yang tercipta dalam setiap laga Semen Padang baik berlaga di kandang maupun tandang.

Barisan penyerang Semen Padang seperti Irsyad Maulana, Elthon Maran, Afriansyah, Riski Novriansyah dan Firman Septian harus bekerja lebih keras lagi untuk mencetak gol bagi tim Kabau Sirah untuk membawa tim lolos ke Liga 1.

Lemahnya penyelesaian akhir sebenarnya terlihat dalam kompetisi Liga 2 Wilayah Barat, Semen Padang memang berhasil menjadi pemuncak klasemen dengan mengumpulkan 39 poin dari 22 laga.

Namun keperkasaan Semen Padang di wilayah barat itu terasa hambar karena jumlah gol yang mereka lesakkan hanya sebanyak 29 gol dari 22 laga. Jumlah itu masih lebih sedikit peringkat kedua Persiraja yang membukukan 43 gol sepanjang musim.

Dalam babak delapan besar, Semen Padang berhasil mencetak dua gol dari dua pertandingan yakni menundukkan Mojokerto di kandang 2-1 dan kalah dari Kalteng Putra 0-1.

Jajaran pelatih dan manajemen menyadari hal ini, mereka berupaya mendatangkan barisan penyerang berbakat seperti Riski Novriansyah yang direkrut dari Persika Karawang ketika pertengahan musim.

Riski terbukti bermain bagus dan menghasilkan gol yang membantu tim tersebut masuk babak delapan besar Liga 2 2018. Kemudian mereka juga mendatangkan Firman Septian yang dikenal memiliki kecepatan untuk mempertajam lini depan.

Namun memasuki laga kedua penyisihan grup A babak delapan besar Liga 2 menghadapi Kalteng Putra, mereka masih mengalami persoalan yang sama yakni lemahnya penyelesaian akhir atau kesulitan dalam mencetak gol.

"Permainan kedua tim bagus, kita memperlihatkan permainan yang menghibur dengan adu taktik dan strategi namun hasil ini membuat kita kecewa. Kita sering kehilangan bola," kata Syafrianto. (*)