Puluhan rumah warga Sasak Pasaman Barat rusak terdampak abrasi

id Abrasi

Puluhan rumah warga Sasak Pasaman Barat rusak terdampak abrasi

Salah satu mushalla di Kecamatan Sasak, Kabupaten Pasaman Barat rusak dan terancam ambruk masuk laut karena abrasi pantai.

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Puluhan rumah warga di Kecamatan Sasak Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) rusak dilanda abrasi pantai Sasak sejak satu minggu terakhir.

"Abrasi pantai Sasak terjadi di Kampung Karambia Ampek Jorong Pasa Lamo. Puluhan rumah warga terancam masuk laut karena sejumlah bagian struktur rumah sudah terban," kata salah seorang warga, Liarti di Sasak, Selasa.

Ia mengatakan selain disebabkan abrasi pantai juga akibat perubahan aliran muara Sungai Batang Ampu yang ada di daerah itu.

"Iya, tingginya gelombang ombak dan terjadinya peralihan muara Sungai Batang Ampu menjadi faktor utama kerusakan dan abrasi," ujarnya.

Saat ini posisi bagian belakang rumah masyarakat setempat sudah sangat dekat dengan laut.

Bahkan saat pasang naik air laut dan muara sampai ke bagian dapur rumah warga.

Kondisi tersebut sangat menganggu aktivitas masyarakat terutama saat malam hari karena mereka khawatir rumah mereka amblas dan masuk laut.

Menurutnya selain rumah warga, satu unit mushalla milik masyarakat setempat terancam rusak parah karena sebagian badan dan pondasi mushalla sudah berada di dalam air.

Di bagian teras dan MCK mushalla mengalami kerusakan cukup parah karena terguras air laut.

Mereka mengaku tidak bisa berbuat banyak. Beberapa dari warga terlihat memasang karung berisi pasir di bagian pondasi dan tebing yang runtuh.

Warga berharap karung pasir itu bisa menahan abrasi sementara waktu hingga bantuan dan perbaikan oleh pemerintah.

Sementara itu Camat Sasak Ranah Pasisia, Nur Fauziah Zein mengaku kerusakan akibat abrasi terjadi di sejumlah titik di Nagari Sasak.

Saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan pendataan agar bisa mencarikan bantuan untuk korban abrasi dan banjir beberapa waktu lalu.

"Sekarang sekitar tiga kepala keluarga yang rusak rusak parah saat banjir dan akibat abarasi terpaksa menetap dirumah kerabat terdekat sementara waktu,"ujarnya.

Menurutnya selain abrasi di daerah itu juga terdapat jalan amblas dan jembatan putus.

Kondisi itu memperparah kondisi perekonomian masyarakat setempat, terutama petani yang sehari-hari menggunakan jalan itu untuk membawa hasil panen.

Masyarakat dan pemerintah kecamatan berharap Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum segera memperbaiki kerusakan dan melakukan langkah pencegahan untuk ancaman abrasi. (*)