Gusmal: penggiat anti-narkoba bantu perangi narkoba

id Gusmal,Pegiat Anti Narkoba

Gusmal: penggiat anti-narkoba bantu perangi narkoba

Bupati Solok, Gusmal memasangkan pin pada penggiat anti narkoba Nagari Koto Baru, Senin. (ANTARA SUMBAR/istimewa)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Bupati Solok, Sumatera Barat, Gusmal mengharapkan penggiat anti narkoba Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung dapat berperan aktif dalam membantu memerangi dan meminimaslisir penggunaan narkoba di daerah setempat.

"Pada momentum Hari Sumpah Pemuda, dengan semangat pemuda perangi narkoba untuk menyelamatkan generasi bangsa. Sejak zaman kemerdekaan barang sejenis narkoba telah banyak beredar namun tidak terbuka seperti saat ini," katanya di Koto Baru, Senin, saat mengukuhkan 32 orang penggiat anti narkoba.

Ia menjelaskan saat ini telah jelas dan nyata, pemberantasan narkoba harus dilakukan oleh seluruh warga bukan hanya pemerintah, jadi pembentukan penggiat anti narkoba, adalah corong untuk mengajak masyarakat secara keseluruhan untuk berperang melawan narkoba.

Dengan adanya kelompok penggiat anti narkoba nagari tersebut, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya masyarakat Koto Baru untuk tidak menggunakan narkoba.

"Saya berharap kelompok ini nantinya mempunyai program kerja yang jelas, setelah ini lakukan musyawarah dengan perangkat nagari dalam rangka program kerja kedepannya sehingga mempunyai target yang jelas," ujarnya.

Kecamatan Kubung termasuk daerah rawan narkoba dimana dari 2017 hingga semester pertama 2018 ada 32 kasus penyalahgunaan narkotika di kecamatan tersebut. Beranjak dari fakta dan data tersebut, pemuda Nagari Koto Baru berinisiatif membentuk sebuah badan yang nantinya diharapkan membantu nagari dalam memerangi narkoba.

Sebelumnya, Wali Nagari Kotobaru, Afrizal mendukung penuh penggiat anti narkoba di Koto Baru, dan mengapresiasi gerakan ini yang disepakati oleh segala lapisan dan lembaga yang ada di Nagari Koto Baru.

Sebab, pemerintahan nagari juga butuh dukungan dari semua pihak untuk memberantas peredaran narkoba, apalagi Nagari Koto Baru termasuk salah satu nagari dengan jumlah penduduk terpadat.

Selain itu terletak di jalur perlintasan Kabupaten, sehingga cukup rawan terhadap peredaran narkoba, inilah mengapa diperlukan kepedulian semua pihak dalam memagar nagari Koto Baru dari segala tindak maksiat, terutama narkoba.

"Mudah-mudahan kelompok penggiat anti narkoba ini dapat melaksanakan tugas nya dengan semaksimal mungkin," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BNNK Solok, Azizurrahman menjelaskan penggiat anti narkoba Nagari Koto Baru tidak hanya sekedar kelompok seremonial belaka nantinya, sebab tugas-tugas pokok sudah menanti didepan mata, apalagi dengan keberadaan narkoba yang sudah merajalela.

Penggiat anti narkoba memiliki tugas yakni melaksanakan sosialisasi bahaya narkoba secara mandiri dengan misi untuk menekan angka prevalensi penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Solok.

Selain itu, memberikan motivasi kepada para penyalahguna dan pecandu narkoba, untuk mengikuti program rehabilitasi rawat jalan di Klinik Pratama BNN atau di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) terdekat.

"Kepada 32 orang penggiat ini yang nantinya menjadi perpanjangan tangan dari BNN di Koto Baru, saya berharap penggiat menunjukkan kinerja terbaiknya setelah ini," ujarnya.(*)