Penyelamatan manusia tema konferensi internasional pembangunan Unand-HAKU

id konferensi internasional,Unand,HAKU

Penyelamatan manusia tema konferensi internasional pembangunan Unand-HAKU

Konferensi internasional Pembangunan Berkelanjutan ketujuh di Padang, Senin (29/10) (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Penyelamatan manusia menjadi tema yang diusung dalam Konferensi internasional pembangunan berkelanjutan ke tujuh di Padang yang digelar oleh Sustain Society bekerja sama dengan Pascasarjana Universitas Andalas dan Himpunan Alumni Kyoto University (HAKU) Jepang di Padang, Senin.

"Kami ingin kesadaran tentang keselamatan manusia meningkat dalam pembangunan, selama ini ada yang berangapan kalau terjadi kerusakan hanya lingkungan, manusia tidak apa-apa, padahal pada akhirnya akan berdampak pada manusia," kata Ketua Panitia Konferensi internasional Pembangunan Berkelanjutan ketujuh Dr Fadjar Goembira.

Menurutnya ketika dalam pembangunan yang menjadi dasar pemikiran adalah menyelamatkan lingkungan maka pada ujungnya manusia juga akan ikut selamat.

Sementara perwakilan dari Sustain Society Dr Agus Trihartono mengatakan isu pembangunan berkelanjutan penting karena PBB sudah menyatakan hal itu harus dilaksanakan.

"Kami membangun kolaborasi karena saat ini orang tidak bisa lagi jadi super man melainkan harus jadi super tim," kata dia.

Ia mengatakan dalam pembangunan berkelanjutan batas-batas negara tidak menjadi penting karena yang lebih utama adalah manusia dan lingkungan jauh lebih penting.

" Kata kuncinya keberkelanjutan dan keselamatan manusia merupakan yang paling penting dalam pembangunan," ujar dia.

Ia melihat saat ini pemerintah Indonesia sebenarnya sudah banyak mengambil ide tentang penyelamatan manusia dan lingkungan minimal pada level kesadaran.

Pada sisi lain ia melihat tantangan terberat dalam penerapan konsep keberlanjutan adalah bagaimana para pemimpin keluar dari kepentingan jangka pendek dan harus mulai berpikir jangka panjang.

"Dalam hal ini harus semua orang mengingatkan pada semua jenjang dan terus menerus," katanya.

Sementara Wakil Rektor V Universitas Andalas Dr Endry Martius beri apresiasi yang tinggi karena momentumnya tepat apalagi tahun ini persoalah pembangunan keberlanjutan masih jadi pertimbangan dalam penerimaan nobel ekonomi. (*)