Wagub: mahasiswa Mentawai, setelah sarjana bangun daerah

id Mentawai

Wagub: mahasiswa Mentawai, setelah sarjana bangun daerah

Wagub Nasrul Abit menyampaikan materi untuk memotivasi kepada para mahasiswa Mentawai dan mahasiswa lainnya dalam seminar nasional di Padang. (Ist)

Padang (Antaranews Sumbar) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengingatkan mahasiswa asal Kepulauan Mentawai, kalau sudah mendapatkan status sarjana harus mau berkiprah untuk membangun daerah supaya cepat bangkit dari kegertinggalan.

"Kalau semakin sumber daya manusia yang memiliki kompetensi, tentu bisa memanfaatkan potensi yang saat ini belum banyak tergarap. Maka setelah menimbah ilmu, terapkan untuk bangun daerah asal," kata Nasrul Abit di Padang, Minggu.

Hal ini disampaikan saat memberi motivasi pada seminar nasional bertajuk Kebangkitan Pemuda "Membemtuk Karakter Leadership dan Entepreneurship" yang diselenggarakan Yayasan Aksi Peduli Bangsa (YAPB) dengan para mahasiswa Kepulauan Mentawai, dihadiri sekitar 1.000 peserta dari berbagai PTN/PTS di Padang.

Menurut dia, jangan pula para mahasiswa setelah mendapat gelar sarjana enggan pulang kampung, mesti harus terlibat dalam bangun daerah.

Selain itu, mahasiswa maupun yang sudah sarjana, mestinya bukan menjadi penghambat dan protes-protes terhadap program yang dijalankan pemerintah untuk membangun Mentawai.

"Yang tak kalah pentingnya hilangkan fanatisme kedaerahan, ini orang pinggiran, ini pendatang dan ini penduduk asli. Sikap kedaerahaan yang sempit akan mendatangkan kerugian dalam memajukan daerah," ujarnya.

Menurut dia, kehadiran banyak orang luar, diambil ilmu dan kecakapannya untuk sama-sama bergerak membangun daerah.

Sebab, Memtawai potensi masih banyak yang belum tergarap, sektor perikanan, pariwisata dan kelauatan, juga bidang ke hutanan dan perkebunan.

Wagub mengatakan, Mentawai kalau sudah siap infrastrukturnya akan diarahkan untuk mengembangkan pisang, kini sedang dicari pabrik tepung pisang.

Tanaman pisang cepat proses panennya, tambahnya, yang merupakan peluang usaha baru, apalagi permintaan cukup banyak, ada dari Pekanbaru dan Jambi.

Provinsi ada dana khusus untuk kabupaten/kota, kata Wagub, yang dapat untuk membantu kabupaten dalam mengerakan kewirausahaan di bidang komoditas itu. Hal ini yang akan dibicarakan pihaknya dengan bupati dan lintas sektor di Kepulauan Mentawai.

"Peluang ini bisa sebagai momentum membangun karakter kewirausahaan bagi mahasiswa," ujarnya.

Menyinggung soal pembentukan karakter, menurut Wagub, sebenarnya tidak susah tetapi terapkan dalam kehidupan bersikap sopan santun, saling menghormati dan menghargai.

Kemudian, mahasiswa harus menjadi pemimpin di masa depan, bukan jadi kuli, karena cita-cita Indonesia menjadi adil dan makmur itu belum tercapai, terkait masih ada banyak masyatakat yang miskin, ujarnya.

Justru itu, dibutuhkan andil generasi muda hari ini untuk berbuat dengan potensi sumber daya alam cukup banyak.

"Mahasiswa adalah ruang untuk pematangan bagi generasi muda. Saatnya sendiri untuk menentukan harus jadi apa ke depannya, dan tidak digantungkan lagi kepada orangtua. Mereka sudah disibukan dan dibebankan untuk membiayai kuliah," pesannya.

Selain Wagub Sumbar Nasrul Abit jadi pembicara, juga Dandrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Mirza Agus, p
Dandrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Mirza Agus salam komando dengan Ketum Yayasan APB Arifin Jayadiningrat usai beri materi untuk memotivasi kepada para mahasiswa Mentawai dan mahasiswa lainnya dalam seminar nasional di Padang. (Ist)
embinan YAPB yang juga pemilik perusahaan Medco Group Hilmi Panigoro, dan salah seorang motivator Tito Dipokusumo, serta perwakilan dari Kemen ESDM.

Dalam kegiatan seminar itu, juga ada sejumlah BUMN mendukung percepatan pembangunan Kepulauan Mentawai. BUMN yang ikutserta dalam program yang digagas YAPB, meliputi PT. Jasindo, Bank Mandiri, Perum Perumnas, PT. Pelindo II dan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT. PPA.*