Minang Coffee Festival I masih sepi peminat

id kopi sumbar

Minang Coffee Festival I masih sepi peminat

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mencoba rasa kopi asal daerah itu. (ANTARASUMBAR/Miko Elfisha)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Minang Coffee Festival (Micofest) I yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk kopi lokal Sumatera Barat belum mampu menarik minat pelaku usaha kopi untuk berpartisipasi.

"Dari sekian banyak pelaku usaha kopi di Sumbar, hanya 12 orang yang menyatakan siap berpartisipasi dan hanya tujuh yang datang," kata Ketua Pelaksana Micofest I Syaherman di Padang, Kamis.

Padahal, panitia melaksanakan kegiatan di Balai Latihan Kerja (BLK) Padang, yang notabene milik pemerintah untuk menekan biaya hingga pelaku usaha kopi bisa berpratisipasi tanpa biaya besar.

Target awal setiap daerah penghasil kopi di Sumbar bisa mengirimkan wakil dalam Micofest tersebut, namun tidak terealisasi sesuai harapan.

Meski demikian untuk work shop barista yang digelar dalam rangkaian festival itu mendapatkan sambutan positif, demikian juga kompetisi barista.

Peserta work shop yang mendaftar dari berbagai daerah mencapai 50 orang sementara untuk kompetisi 24 orang.

Setidaknya menurut Syaherman, inisiatif untuk melaksanakan Micofest yang didukung oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu sudah mendapatkan tanggapan dari masyarakat.

Ia berharap pada pelaksanaan tahun kedua, tingkat partisipasi pelaku usaha kopi lokal Sumbar makin meningkat.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebut potensi kopi Sumbar tidak kalah dengan daerah lain dan bisa bersaing hingga tingkat internasional.

Beberapa jenis kopi seperti Solok Radjo dan Equator mulai dikenal penikmat kopi nasional dan internasional.

"Kita berharap melalui Micofest ini muncul beragam varian kopi dengan keunggulan masing-masing untuk dibantu promosinya oleh daerah," katanya.

Ia juga mendorong munculnya kafe dan tempat "ngopi" yang nyaman dengan beragam konsep kreatif sebagai salah satu pendukung pariwisata daerah.

"Sekarang tamu yang datang ke Sumbar banyak juga yang bertanya tentang tempat ngopi yang enak. Jika tempat-tempat itu tersedia, kita bisa promosikan juga," ujar dia.

Kopi menjadi salah satu komoditi unggulan Sumbar yang lokasi tanamnya menyebar di sebagian kabupaten dan kota yang memiliki dataran tinggi (1000 mdpl) di provinsi itu.*