Kemenko Maritim setujui pembangunan bandara di Solok Selatan

id Muzni Zakaria

Kemenko Maritim setujui pembangunan bandara di Solok Selatan

Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria. (Antara Sumbar/Erik IA)

Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyetujui pembangunan bandara di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat untuk mendukung pengembangan Kawasan Perkotaan Baru (KPB) oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria di Padang Aro, Rabu, mengatakan ia bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno telah mengikuti rapat pembahasan percepatan pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat pada pada Selasa (16/10).

Pada rapat yang diikuti sejumlah kementerian di gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman itu disebutkan bahwa Solok Selatan berpeluang untuk dibangun bandara.

"Lahannya sudah ada di lokasi KPB seluas 200 hektare yang sudah bersertifikat, dan prosesnya menunggu hasil pra study kelayakakan lokasi untuk pertimbangan awal," katanya.

Pembangunan bandara ini direncanakan di Nagari Dusun Tangah, Kecamatan Sangir Batang Hari.

Dia mengatakan rencana pembangunan bandara itu sudah lama diusulkan ke pemerintah pusat seiring dengan ditetapkannya sebagian besar Rencana Kawasan Transmigrasi (RKT) di Kabupaten Solok Selatan jadi KPB oleh Kemendes PDTT.

Usulan pembangunan bandara dari Pemerintah Solok Selatan tersebut tahun ini direspon baik oleh pemerintah pusat.

Terkait berapa besaran dana yang akan dikucurkan untuk pembangunan bandara secara teknis pihaknya belum sampai mengkaji ke arah tersebut.

Termasuk juga persoalan teknis baik dari segi luas, bentuk atau pun nama yang akan diperuntukkan bagi bandara tersebut.

"Yang jelas Solok Selatan memiliki peluang dibantu oleh Kemenko Maritim membangun bandara dengan harapan rencana tersebut berjalan sukses dan lancar," ujarnya.

Selain itu pemerintah pusat juga akan membantu Solok Selatan sebesar Rp800 miliar untuk pembangunan tiga ruas jalan yang akan menghubungkan Solok Selatan dengan Dharmasraya dan Muarobungo, Jambi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Solok Selatan, Basrial mengatakan pembangunan bandara sepaket dengan penataan kawasan RKT dan KPB di Dusun Tangah.

Khusus untuk RKT dan KPB itu akan dimulai pembangunannya pada 2019 hingga 2023 oleh pemerintah pusat, dan berkemungkinan masuk di dalamnya rencana pembangunan bandara.

Kawasan RKT sendiri ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kemendes PDTT nomor 104 Tahun 2017.

RKT yang ditetapkan itu seluas 114.047 hektare dan akan ditata seluas 867,52 hektare menjadi KPB dan tahun ini masuk pada tahap pembagian kawasan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati.

Pada kawasan itu nantinya akan dibangun zona permukiman, zona industri menengah dan kecil, zona perdagangan dan jasa serta zona pelayanan umum, zona ruang terbuka hijau, zona jaringan prasarana antar zona dalam KPB.

Pola pembenahannya nanti akan melibatkan masyarakat setempat dan aset RKT dan KBP bakal diserahkan ke Pemerintah Kabupaten.

Selain itu juga akan dikembangkan sistem jaringan lokal, sistem jaringan transportasi, sarana dan parasarana termasuk pusat-pusat pelayanan di kawasan tersebut.

"Kita berharap semua tujuan yang disematkan dalam pembangunan KPB ini akan tercapai tentunya," ujarnya.

Sementara itu penggiat pariwisata Sumbar Yulnofrins Napilus mengatakan, manfaat bandara untuk pariwisata sangat besar sekali dan bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

"Solok Selatan punya banyak destinasi wisata andalan termasuk program Presiden di aeribu rumah gadang, dan dengan bandara akan memperpendek jarak dari berbagai lokasi ke kabupaten itu," ujarnya.

Menurut dia dengan adanya bandara jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat jauh lebih besar dibanding hanya lewat darat yang masih cukup jauh dari BIM.

"Dengan adanya bandara perekonomian masyarakat jadi ikut terangkat di berbagai aspek, karena itu pemerintah mendorong dan membangun banyak sekali bandara dalam beberapa tahun ini," katanya. (*)