Pariwisata - Inilah Puncak Mandiangin, objek wisata baru di Padang Pariaman

id Puncak Mandi Angin

Pariwisata - Inilah Puncak Mandiangin, objek wisata baru di Padang Pariaman

Pemandangan dari Puncak Mandi Angin yang terletak di Nagari Kampuang Tanjuang Koto Mambang Sungai Durian, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M. S)

Kita sudah mempersiapkan kegiatan-kegiatan untuk mempromosikan objek wisata ini
Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Puncak Mandiangin yang terletak di Nagari Kampuang Tanjuang Koto Mambang Sungai Durian, Kecamatan Patamuan segera menjadi objek wisata baru di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

"Tahun besok akan kita kembangkan menjadi objek wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Padang Pariaman melalui Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata, Wiwiek Herawati di Parit Malintang, Sabtu.

Ia mengatakan dengan potensi yang dimiliki objek wisata tersebut maka banyak wisatawan yang berswafoto guna mengabadikan diri dengan keindahan alam di lokasi itu.

Objek wisata tersebut terletak di ketinggian yang menyajikan pemandangan lingkungan pedesaan yang identik dengan rumah, masjid, sawah serta pegunungan.

Lokasi objek wisata itu berada di dekat persimpangan Malalak dari jalan yang menghubungkan Kota Pariaman dengan Sicincin, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung.

Ramainya wisatawan ke daerah itu semenjak Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman membangun jalan untuk menghubungkan nagari tersebut dengan Nagari Sungai Asam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung.

Semenjak itu warga di daerah tersebut mulai berjualan makanan dan minuman serta membuat kegiatan-kegiatan guna menarik minat wisatawan untuk mendatangi objek wisata itu.

Wali Nagari Kampuang Tanjuang Koto Mambang Sungai Durian, Khairunas mengatakan pihaknya berupaya mengembangkan objek wisata tersebut guna meningkatkanpendapatan warga setempat.

"Kita sudah mempersiapkan kegiatan-kegiatan untuk mempromosikan objek wisata ini," katanya.

Ia menyebutkan salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu memperingati hari sumpah pemuda pada 27-28 Oktober di objek wisata itu.

Ia mengatakan pihaknya ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa objek wisata tersebut tidak kalah dengan destinasi lainnya baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.

Apalagi lanjutnya pengembangan objek wisata tersebut telah didukung oleh perantau asal daerah itu sehingga dapat membantu untuk mempromosikannya.

Meskipun kunjungan ke objek wisata tersebut berkurang dalam beberapa waktu terakhir karena jalan terban, namun saat ini pemerintah setempat sedang membangun beton penahan sehingga wisatawan dapat merasa aman dan nyaman di destinasi tersebut. (*)