Pariwisata - Infrastruktur dinilai memadai, Sumbar mulai kembangkan potensi wisata "MICE"

id Didit P Santoso

Pariwisata - Infrastruktur dinilai memadai, Sumbar mulai kembangkan potensi wisata "MICE"

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Sumbar Didit P. Santoso. (Antara Sumbar/Miko Elfisha)

Jika mereka mendapatkan pengalaman yang baik saat berada di Sumbar, sangat besar kemungkinan mereka kembali ke Sumbar untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya. Atau merekomendasikan relasi bisnisnya ke Sumbar
Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengambangkan potensi wisata MICE atau wisata yang memobilisasi banyak orang untuk melaksakan dan mengikuti kegiatan seperti pertemuan, konvensi atau pameran karena daerah itu dinilai memiliki infrastruktur pendukung yang memadai.

"Sumbar terbukti sukses menggelar sejumlah kegiatan berskala nasional dan internasional dengan peserta mencapai 3000 orang. Ini menjadi modal mengembangkan MICE," kata Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Sumbar, Didit P Santoso di Padang, Sabtu.

Dua kegiatan terakhir yang sukses di gelar di Sumbar adalah Hari Pers Nasional (HPN) 2018 dengan peserta 3000 orang dan Pertemuan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dengan tamu sekitar 1500 orang.

Didit menyebut syarat mutlak pengembangan MICE adalah ketersediaan ruang konvensi yang bisa menampung ribuan peserta, akomodasi yang dekat dari bandara, kamar hotel dengan standar tertentu, serta destinasi yang bagus.

Kemudian dukungan pihak terkait serta paket wisata yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan peserta pertemuan, konvensi maupun perjalanan insentif tersebut.

Sumbar dinilai sudah memenuhi syarat yang dibutuhkan itu bahkan untuk destinasi dan ketersediaan paket wisata sudah makin berkembang dalam beberapa tahun terakhir.

Ia menyebut Padang Travel Mart 2018 yang sedang berlangsung hingga 21 Oktober menjadi salah satu kegiatan promosi wisata MICE di Sumbar.

Ketua Asosiasi Pengusaha Perjalanan Wisata (ASITA) Sumbar Ian Hanafiah menyebut pihaknya mendukung penuh pengembangan wisata MICE di Sumbar karena keuntungannya bisa berlapis-lapis.

Kedatangan banyak peserta konvensi ke Sumbar sudah menjadi sebuah keuntungan yang sangat besar bagi daerah karena biasanya mereka berbelanja lebih banyak dari wisatawan biasa. Geliat ekonomi langsung dirasakan oleh masyarakat yang bergerak di sektor pendukung pariwisata.

Namun keuntungan dari wisatawan segmen bisnis ini, yang tidak dimiliki oleh segmen lain adalah potensi promosi pascakegiatan yang sangat besar, karena mereka rata-rata adalah pimpinan atau pengambil keputusan di tempatnya bekerja.

"Jika mereka mendapatkan pengalaman yang baik saat berada di Sumbar, sangat besar kemungkinan mereka kembali ke Sumbar untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya. Atau merekomendasikan relasi bisnisnya ke Sumbar," katanya.

Ia optimis wisata MICE bisa berkembang dengan baik di Sumbar. MICE adalah suatu jenis kegiatan pariwisata di mana suatu kelompok besar, biasanya direncanakan dengan matang, berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu.

Akhir-akhir ini para pelaku pasar pariwisata biasa menggunakan istilah " The Meetings Industry" sebagai pengganti kata MICE.

Sementara itu Data BPS Sumbar jumlah hotel keseluruhan dari klasifikasi hotel bintang lima hingga kelas melati sebanyak 374 unit dengan 8.280 kamar.

Sebanyak 374 unit terdiri dari hotel bintang lima hingga bintang satu sebanyak 58 unit sedangkan 316 unit lainnya merupakan jasa akomodasi lainnya, seperti pondok wisata, dan hotel jenis melati. (*)