Wall street berakhir jatuh, perpanjang penurunan tajam pekan lalu

id Wall street

Wall street berakhir jatuh, perpanjang penurunan tajam pekan lalu

Wall street, bursa saham AS. (REUTERS)

New York, (Antaranews Sumbar) - Saham-saham di Wall Street jatuh pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang penurunan tajam pekan lalu, karena investor terus bergulat dengan kenaikan suku bunga sambil mencerna sejumlah data ekonomi terbaru.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 327,23 poin atau 1,27 persen, menjadi ditutup di 25.379,45 poin. Indeks S&P 500 berkurang 40,43 poin atau 1,44 persen, menjadi berakhir di 2.768,78 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup 157,56 poin atau 2,06 persen lebih rendah, menjadi 7.485,14 poin.

Saham Caterpillar dan IBM masing-masing turun 3,92 persen dan 2,61 persen, memimpin kemunduran di Dow. Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan konsumen discretionary dan teknologi turun lebih dari dua persen, memimpin kerugian. Aksi jual yang luas di saham teknologi juga membebani Nasdaq.

Di antara alasan untuk menjual pada Kamis (18/10) adalah kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga dan kekhawatiran atas pertumbuhan global, para ahli mencatat.

Imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade, menembus di atas 2,9 persen pada awal perdagangan. Imbal hasil obligasi pemerinta AS bertenor 10 tahun yang dijadikan acuan juga mencapai setinggi 3,21 persen sebelum mundur kembali.

Kenaikan suku bunga obligasi datang satu hari setelah Federal Reserve AS merilis risalah dari pertemuan September.

Risalah yang dirilis pada Rabu (17/10) sore menunjukkan bahwa bank sentral tetap yakin bahwa mereka perlu memperketat kebijakan moneter untuk menjaga ekonomi tetap stabil.

Pasar saham AS berada di bawah tekanan karena meningkatnya kekhawatiran atas kenaikan suku bunga sejak awal Oktober. Wall Street gelisah bahwa kenaikan biaya pinjaman dapat memperlambat perekonomian.

Tingkat ketakutan mengimbangi optimisme yang didorong oleh laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dari perusahaan-perusahaan besar AS.

Sentimen investor juga tertekan oleh kerugian di pasar saham luar negeri.

Pada data ekonomi, dalam pekan yang berakhir 13 Oktober, jumlah klaim pengangguran awal AS mencapai 210.000, turun 5.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis (18/10).

Sementara itu, indeks manufaktur Philadelphia Fed turun menjadi 22,2 pada Oktober dari 22,9 pada September. Angka di atas nol menunjukkan kondisi-kondisi membaik. (*)