Chicago, (Antaranews Sumbar) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dipicu penurunan tajam di pasar ekuitas AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 2,7 dolar AS atau 0,22 persen, menjadi ditutup pada 1.230,10 dolar AS per ounce.
Emas mendapat dukungan karena indeks Dow Jones Industrial Average turun 381,39 poin atau 1,48 persen pada pukul 17.32 GMT. Diikuti penurunan tajam pada indeks S&P 500 dan Nasdaq.
Ketika ekuitas jatuh, logam mulia biasanya naik, karena para investor mencari aset-aset "safe haven", seperti emas.
Faktor geopolitik, termasuk ketegangan seputar hilangnya seorang wartawan Saudi, sengketa perdagangan antara kekuatan ekonomi utama, dan negosiasi Brexit yang sedang berlangsung, juga memberikan dukungan tambahan terhadap logam mulia, kata analis pasar.
Namun, kenaikan emas lebih lanjut dikekang oleh dolar AS yang lebih kuat. Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,24 persen pada pukul 17.21 GMT menjadi 95,89, tingkat tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 5,9 sen AS atau 0,4 persen, menjadi ditutup pada 14.604 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 turun 8,9 dolar AS atau 1,06 persen, menjadi menetap di 831,70 dolar AS per ounce. (*)
Berita Terkait
Harga emas Antam kembali turun jadi Rp1,320 juta per gram
Rabu, 24 April 2024 10:20 Wib
Harga emas Antam merosot jadi Rp1,325 juta per gram
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,343 juta per gram
Senin, 22 April 2024 9:32 Wib
Harga emas Antam kembali naik jadi Rp1,345 juta per gram
Jumat, 19 April 2024 9:26 Wib
Harga emas Antam meroket ke angka Rp1,335 juta per gram
Kamis, 18 April 2024 9:20 Wib
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,321 juta per gram
Rabu, 17 April 2024 9:01 Wib
Harga emas Antam meroket hingga tembus Rp1,306 juta per gram
Selasa, 9 April 2024 9:44 Wib
Harga emas Antam melonjak jadi Rp1,299 juta per gram
Sabtu, 6 April 2024 9:07 Wib