Pariwisata - ASITA: Padang Travel Mart jual wisata baru Sumbar

id padang travel mart

Pariwisata - ASITA: Padang Travel Mart jual wisata baru Sumbar

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Sumbar Didit P. Santoso bersama Ketua ASITA Ian Hanafiah dan Ketua IHGMA Sumbar Soejoko di Padang, Rabu. (ANTARA SUMBAR/Miko Elfisha)

Paket wisata adventure dengan pasar wisatawan muda misalnya, bisa memasukkan Pulau Pagang dan Pasumpahan atau Nyarai dalam paketnya karena ada unsur tracking atau diving
Padang, (Antaranews Sumbar) - Padang Travel Mart 2018 menjual beragam paket wisata, tidak hanya destinasi yang telah mapan, tetapi juga destinasi baru, kata Ketua Asosiasi Pengusaha Perjalanan Wisata (ASITA) Sumbar, Ian Hanafiah.

"Paket wisata itu bisa sangat beragam. Bisa mengkombinasikan seni budaya, destinasi yang telah mapan maupun destinasi baru sesuai selera wisatawan," katanya di Padang, Kamis.

Hal itu memberikan kesempatan bagi semua destinasi yang ada untuk terus berkembang dan mendorong geliat ekonomi masyarakat setempat.

Sejumlah destinasi wisata yang telah mapan dan lama dikenal seperti Pantai Padang, Jam Gadang Bukittinggi, Danau Kembar di Solok, Kawasan Saribu Rumah Gadang Solok Selatan, Istano Pagaruyuang dan puluhan destinasi lain selalu menjadi "jualan" favorit dalam paket wisata yang ditawarkan di Sumbar.

Namun Padang Travel Mart mendorong pengusaha perjalanan wisata di Sumbar untuk inovatif dan kreatif menciptakan paket wisata baru.

Paket wisata baru itu berpotensi menjual destinasi wisata baru yang selama ini belum terjamah oleh wisatawan nusantara atau asing.

Destinasi wisata itu seperti Nyarai di Pariaman, Kawasan Mandeh serta Pulau Pagang dan Pasumpahan di Pesisir Selatan dan Padang serta destinasi lain.

"Paket wisata adventure dengan pasar wisatawan muda misalnya, bisa memasukkan Pulau Pagang dan Pasumpahan atau Nyarai dalam paketnya karena ada unsur tracking atau diving," kata Ian.

Sementara jika segmen wisatawan yang datang suka laut tetapi tidak terlalu suka tantangan bisa ke Mandeh yang lautnya tidak berombak.

Paket wisata yang menonjolkan herritage juga memiliki pangsa pasar dan bisa dibuatkan paket khusus dan "dijual" pada pelaku jasa pariwisata nusantara dan luar negeri yang datang dalam Padang Travel Mart tersebut.

Ian menambahkan inti dari Padang Travel Mart itu bukan hanya pengenalan beragam paket wisata yang ada di Sumbar pada pelaku wisata luar provinsi melalui pertemuan bisnis to bisnis, tetapi tindaklanjut yang dijalin setelah pertemuan.

"Kegiatan ini waktunya singkat, tidak mungkin bisa menjual semua paket yang ada. Tetapi hubungan komunikasi telah terjalin dalam pertemuan itu dan harus ditindaklanjuti setelahnya," kata dia.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Sumbar Didit P. Santoso menyebut Padang Travel Mart adalah pertemuan bisnis antara pelaku jasa pariwisata di Sumbar dengan nusantara dan internasional.

Ia menilai itu adalah puncak dari promosi dan proses pencitraan wisata Sumbar yang telah berjalan baik selama ini.

Ia yakin kegiatan itu akan mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar hingga lebih dari delapan juta orang pertahun. (*)