New Delhi, (Antaranews Sumbar) - Badan Perfilman Indonesia (BPI) menyebutkan pemerintah Indonesia perlu membuat strategi besar untuk memaksimalkan potensi perfilman Indonesia untuk promosi di luar negeri.
Ketua Bidang Festival Internasional dan Hubungan Luar Negeri BPI Dimas Jayasrana mengatakan di New Delhi, Rabu, festival film di berbagai negara bisa menjadi sarana untuk mempromosikan Indonesia dengan mengikutkan film-film dalam negeri.
Menurut dia, diperlukan pengelolaan yang baik mulai dari pemilihan film dan penyediaan film Indonesia yang akan diikutkan di festival film luar negeri.
Film tersebut dipilihkan dari berbagai genre melalui proses kurasi yang baik untuk memastikan kelayakan pemutaran di luar negeri.
"Salah satu masalahnya adalah tidak tersedianya katalog yang jelas, berapa film pendek, film panjang, dokumenter, animasi, fiksi yang bisa diputar di luar negeri," kata Dimas.
Dia mengatakan negara sebaiknya memiliki katalog yang berisi kumpulan film untuk diikutkan pada festival film di luar negeri.
Pemerintah harus membeli hak cipta film tersebut agar bisa dimasukkan ke dalam katalog yang siap kirim tanpa perlu repot menghubungi produser film ketika dibutuhkan.
Kemudian pemilihan film yang ada dalam katalog dan akan diikutsertakan di festival film disesuaikan dengan kebutuhan yang sejalan dengan tujuan Indonesia pada festival film di suatu negara.
Jika ingin mempromosikan pariwisata, tentu yang dipilih adalah film yang memiliki latar di sejumlah lokasi pariwisata Indonesia. Atau jika ingin mempertontonkan kemajuan sebuah peradaban, dihadirkanlah film-film seni yang tidak berpatokan pada nilai ekonomi.
Ia mengatakan tujuan utama festival film di berbagai negara yang diikuti oleh Indonesia untuk membangun komunikasi itu harus dilakukan dengan strategi dan konsep yang sudah tersusun matang.
"Tujuan utama komunikasi. Capaian komunikasi itu seperti capaian diplomasi, capaian sosial budaya, capaian pendidikan. Semakin sering dan semakin banyak, juga semakin beragam film Indonesia diputar di luar negeri, akan membuka peluang," kata Dimas. (*)
Berita Terkait
Film dokumenter "I Am: Celine Dion" ditayangkan perdana pada 25 Juni
Rabu, 17 April 2024 15:03 Wib
Kemenparekraf RI: Tren film 2024 didominasi genre variatif
Jumat, 29 Maret 2024 19:26 Wib
MUI: Penggunaan istilah dan simbol agama harus pada tempat yang pas
Selasa, 26 Maret 2024 9:09 Wib
Kunjungan pemeran film Siksa Kubur ke Antara
Jumat, 22 Maret 2024 11:48 Wib
Lima rekomendasi tontonan di Disney+ Hotstar untuk menemani Ramadhan
Sabtu, 16 Maret 2024 6:14 Wib
Goretzka sebut penampilan Bayern Muenchen "seperti film horor"
Senin, 19 Februari 2024 9:35 Wib
Bawaslu berterima kasih atas kritik dari film dokumenter "Dirty Vote"
Selasa, 13 Februari 2024 5:52 Wib
Ini film-film di "My FFF" 2024 yang bisa ditonton di Indonesia
Rabu, 24 Januari 2024 9:19 Wib