Masa tanggap darurat banjir Pasaman Barat bakal diperpanjang

id Banjir

Masa tanggap darurat banjir Pasaman Barat bakal diperpanjang

Bupati Pasaman Barat, Syahiran didampingi Kepala Dinas Sosial, Marwazi dan Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Barat, Tri Wahluyo saat memberikan penjelasan kepada wartawan terkait bencana di daerah itu, Selasa (16/10) malam.

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) kemungkinan memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir karena masih adanya titik lokasi banjir yang belum tersentuh secara keseluruhan.

"Selain masih dalam tahap pemetaan korban banjir juga cuaca masih ekstrim dengan curah hujan yang masih tinggi," kata Bupati Pasaman Barat, Syahiran didampingi Kepala Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tri Wahluyo di Simpang Empat, Selasa.

Ia mengatakan dampak banjir yang terjadi saat ini sangat besar karena menyentuh 11 kecamatan yang ada dengan merusak ribuan rumah warga. Selain itu juga menyebabkan tiga jembatan yang putus total serta longsor disejumlah titik.

"Dari data sementara ada sekitar 3.162 unit rumah warga yang terdampak banjir dengan 14.348 jiwa," ujarnya.

Sedangkan tiga jembatan gantung yang putus ada tiga yakni di Tanjung Pangkal Kecamatan Pasaman, Lubuk Gobing Ranah Batahan dan jembatan Simpang Tolang Kecamatan Ranah Batahan.

Ia menilai dengan banyaknya korban terdampak banjir dan cuaca yang masih ekstrim maka kemungkinan masa tanggap darurat akan diperpanjang.

"Pastinya akan kita lihat satu sampai dua hari ini. Karena untuk tanggap darurat tahap pertama belum berakhir dari 11 Oktober sampai 17 Oktobet 2018 atau selama tujuh hari," ujarnya.

Selain itu juga masih ada daerah yang terisolasi karena terkendala akses menuju daerah itu yang masih tergenang air sehingga pendistribusian bantuan sedikit terhambat.

"Khusus untuk tiga jembatan itu kami berharap pemerintah pusat dapat membantu karena diperkirakan memakan biaya Rp15 miliar," sebutnya.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat yang telah menyerahkan bantuan senilai Rp250 juta untuk operasional penanggulangan bencana yang ada.

"Kita akui anggaran untuk penaggulangan bencana sangat minim. Kita butuh bantuan semua pihak untuk memberikan bantuan kepada korban banjir. Kepada pihak-pihak yang telah membantu kami ucapkan terima kasih," katanya. (*)