Sekda: Status tanggap darurat, tunggu usulan walinagari dan camat

id Bencana pasaman

Sekda: Status tanggap darurat, tunggu usulan walinagari dan camat

Dampak bencana banjir di Pasaman. (Ist) (Ist/)

Lubuk Sikaping, (Antaranews Sumbar) - Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman, sekaligus Kepala BPBD M Saleh mengatakan, belum menetapkan status tanggap darurat karena para Walinagari, Camat dan OPD terkait tengah bekerja melakukan inventarisasi kerugian pasca bencana melanda sejumlah kecamatan di daerah itu.

"Sedang dalam proses penetapan. Karena mekanisme usulan tanggap darurat dari walinagari dan camat. Tiap OPD juga masih melakukan inventarisasi kerugian dampak bencana secara akurat," kata M Saleh di Lubuk Sikaping, Senin.

Ia mengatakan, bantuan logistik bagi para warga korban bencana akan menjadi perhatian dan tanggung jawab pemerintah setempat, termasuk bagi warga yang kehilangan tempat tinggal dan lahan pertanian.

Baca juga: Belum ditetapkan status bencana Pasaman, mulai jadi sorotan

"Pastilah. Pemerintah tidak akan lalai akan hal itu. Makanya, sejumlah kerusakan akibat bencana tengah didata. Sandang, pangan dan papan para korban jadi tanggungjawab pemerintah," katanya.

Bahkan, kata Saleh, Pemda Pasaman sudah mendistribusikan tiga ton beras bagi warga korban bencana ditiga kecamatan. Bantuan beras itu diambil dari cadangan pangan milik pemerintah daerah yang tersimpan di Bulog setempat.

"Dari total 36 ton cadangan beras milik pemerintah daerah yang kita simpan di gudang milik Bulog tahun 2018, tiga ton sudah kota salurkan untuk warga, korban bencana di Rao Selatan, Bonjol dan Duokoto," katanya.

Sebanyak 1,5 ton beras ditambah uang tunai diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Pasaman, Atos Pratama untuk ratusan warga korban bencana di Nagari Lubuk Layang, Nagari Lansekkadok dan Tanjung Betung, Kecamatan Rao Selatan.

"Di Jorong Kampung Tujuh Nagari Tanjung Betung, bantuan di tempat ini diberikan berupa beras 900 kilogram dan uang senilai Rp2 juta. Kemudian di Nagari Lubuk Layang diberikan beras 600 kilogram dan uang senilai Rp1 juta, pada Minggu (14/10)," katanya.

Baca juga: BPBD Pasaman minta dana siap pakai bencana tersedia di APBD 2019

Selanjutnya, 800 kilogram beras diserahkan untuk warga yang tertimpa musibah banjir disejumlah titik di Kecamatan Bonjol dan 700 kilogram beras untuk warga yang tertimpa musibah tanah longsor di Kecamatan Dua Koto.

"Meski status bencana di Pasaman belum ditetapkan sebagai tanggap darurat, penyerahan bantuan ini tindak lanjut rakornis yang dipimpin oleh pak Wabup Atos Pratama, bersama OPD terkait, pada Jumat malam," ujarnya.

Baca juga: Bupati Pasaman tinjau lokasi bencana, warga diimbau waspada