Ke Jogja, Ma'ruf minta saran Syafi'i Maarif dalam mengelola negara

id Ma'ruf Amin,Syafii Maarif

Ke Jogja, Ma'ruf minta saran Syafi'i Maarif dalam mengelola negara

Ma'ruf Amin. (ANTARA /Widodo S. Jusuf)

Yogyakarta, (Antaranews Sumbar) - Calon Wakil Presiden nomor urut 1, KH Ma'ruf Amin mendatangi kediaman mantan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif, di Yogyakarta, Senin, untuk bersilaturahmi dan meminta saran bagaimana mengelola negara apabila terpilih sebagai wapres.

"Saya meminta beliau (Syafi'i) memberikan saran pendapat, kalau terpilih menjadi wakil presiden, akan saya jadikan bahan pertimbangan dimana saya bersama Pak Jokowi mengelola negara," kata Ma'ruf Amin seusai bertemu Syafi'i.

Dalam pertemuan singkat itu, Ma'ruf diterima Syafii di ruang keluarga. Bagi Ma'ruf, Buya Syafii merupakan sahabat dekat. Belakangan, kedua tokoh itu juga sama-sama duduk di Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Cuma karena saya jadi Cawapres, maka saya harus mundur dari BPIP. Itu aturannya," kata Ma'ruf pula.

Menurut Ma'ruf, Syafii menitipkan sejumlah pesan kepadanya, di antaranya apabila terpilih menjadi wakil presiden pada Pilpres 2019 maka dirinya diharapkan siap menjadi wapres untuk seluruh rakyat Indonesia secara adil baik terhadap kubu pendukung maupun kubu lawan politik.

"Walaupun bukan pendukung, katakan misalnya rival politik, tetap kita perlakukan sama," kata dia.

Apabila terpilih sebagai wapres mendampingi Presiden Joko Widodo, dirinya siap merawat kemajemukan bangsa degan menghindari upaya-upaya diskriminasi terhadap kelompok tertentu.

"Jangan sampai ada kelompok-kelompok yang didiskriminasi, tidak diberikan pelayanan," kata Ma'ruf.

Syafi'i mengatakan bahwa jangan sampai ada politisasi agama dalam Pilpres 2018.

Agama, kata dia, tidak bisa dipisahkan dari politik, namun semestinya agama menjadi panduan moral dalam berpolitik.

"Jadi agama jangan dijadikan kendaraan. Politik yang harus menjadi kendaraan moral. Idealnya begitu," kata dia pula. (*)