Penyebab banjir bandang Tanah Datar diduga akibat pembalakan liar

id Banjir, pembalakan, hutan, lingkungan

Penyebab banjir bandang Tanah Datar diduga akibat pembalakan liar

Material kayu yang terbawa banjir bandang di Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar. (Antara Sumbar/Syahrul R/18)

Batusangkar, (Antaranews Sumbar) - Musibah banjir bandang yang melanda Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat pada Kamis (11/10) diduga terjadi tidak hanya karena faktor alam, akan tetapi juga akibat adanya pembalakan liar.

Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi di Batusangkar, Senin, mengatakan banjir bandang tersebut tidak hanya membawa air dan lumpur akan tetapi juga membawa material kayu yang sudah terpotong-potong.

"Berdasarkan laporan dari warga tentu hal ini menjadi perhatian bagi pemerintah, sebab adanya kayu gelondongan yang terpotong rapi, sepertinya ada pembalakan liar di daerah hulu sungai," katanya.

Ia menyebutkan, untuk lebih kongkret pihaknya akan menyiapkan tim untuk melakukan pemeriksaan ke dalam hutan untuk memastikan hal tersebut.

Menurut dia, hal itu akan dilakukan setelah proses penanganan dampak bancana selesai, sebab hingga saat ini masih dilakukan pencarian terhadap satu orang korban yang dinyatakan hilang serta petugas bersama relawan masih bekerja membersihkan material yang terbawa banjir.

"Nanti tim akan mencoba untuk mengecek ke atas tentu setelah semua ini selesai," ujarnya.

Sebelumnya Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Fakhrizal mengatakan pihaknya akan menyelidiki keterlibatan manusia dalam musibah banjir bandang tersebut.

"Kita akan dalami, selain karena faktor alam, kita juga akan mendalami campur tangan manusia," katanya.

Selain faktor alam, faktor lain seperti keterlibatan manusia juga juga perlu diperhatikan, sehingga pihaknya akan mendalami dugaan campur tangan manusia sehingga terjadi musibah yang merenggut nyawa manusia.

Banjir bandang yang melanda beberapa nagari di Kecamatan Lintau Buo Utara tersebut menelan korban nyawa sebanyak lima orang dan satu orang korban masih dinyatakan hilang. Sementara Korban selamat sekitar 14 orang dan telah dievakuasi, sementara 6 bangunan hunian, kedai dan 'rice milling' mengalami kerusakan berat. (*)