Puluhan hektare lahan pertanian di Agam terendam banjir

id Banjir Agam

Puluhan hektare lahan pertanian di Agam terendam banjir

Anggota Pusdalop dan Satgas BPBD Kabupaten Agam, sedang berada di salah satu titik banjir yang merendam badan jalan di Gadiah Agiak, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Minggu (14/10) (Yusrizal)

Lubukbasung, (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat sekitar 30 hektare lahan pertanian yang ditanami semangka di Labuhan, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, gagal panen akibat terendam banjir yang melanda daerah itu, Jumat (11/10).

"Lahan 30 hektare itu milik 15 petani di Labuhan dan buah semangka tidak bisa dipanen," kata Kepala BPBD Agam, Muhammad Lutfi Ar didampingi anggota Pusat Pengendalian Operasional Lapangan (Pusdalop) BPBD Agam, Putri Andriani di Lubukbasung, Minggu.

Ia lahan tersebut akan memasuki masa panen namun banjir yang datang membuat petani gagal panen dan akibatnya mereka mengalami kerugian sekitar Rp70 juta, karena buah semangka itu tidak bisa dipanen apabila sudah besar.

Selain itu akses transportasi dari Labuhan menuju Subang-subang Nagari Tiku Lima Jorong juga digenangi air dengan ketinggian sekitar satu meter. Kemudian jembatan kayu yang menghubungkan Subang-subang hanyut dan membuat masyarakat Subang-subang terisolir.

"Di Subang-subang ada sebanyak 20 kepala keluarga atau 120 jiwa. Bahan kebutuhan pokok di daerah itu masih aman," katanya.

BPBD Agam telah menyediakan satu unit perahu beserta dua orang anggota Satgas dan dua orang anggota Pusdalop BPBD setempat. Perahu itu untuk mengevakuasi warga yang hendak ke luar dari Subang-subang.

"Ini bertujuan agar warga bisa pergi untuk membeli kebutuhan harian dan untuk keperluan lainnya," katanya.

Sebelumnya ada tujuh titik banjir didua kecamatan di daerah itu tempatnya di Pasia Paneh, Gadiah Agiak, Labuhan Kecamatan Tanjungmutiara. Lalu di Gantiang, Pintu Ribo, Puduang dan Anak Aia Kasiang Kecamatan Ampeknagari.

"Saat ini air sudah menyusut di enam titik dan warga telah membersihkan rumah mereka dari lumpur. ***4***