Nusa Dua, (Antaranews Sumbar) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo memuji cara Indonesia dalam menangani bencana, khususnya di Lombok dan Sulteng.
Sekjen Antonio Guterres melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Ruang Balai Citra, Hotel The Laguna Resort & Spa Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Mantan PM Portugal itu tiba sekira pukul 08.25 WITA di lobi Hotel Laguna dan hadir dengan mengenakan batik lengan panjang yang kemudian disambut oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Selanjutnya Presiden Joko Widodo bersama Antonio Guterres melakukan pembahasan sejumlah hal, termasuk di antaranya mengenai bencana gempa di Sulawesi Tengah dan perdamaian Palestina.
Memberikan keterangan selepas pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa Sekjen PBB menyampaikan duka cita mendalam bagi para korban bencana gempa dan tsunami di Lombok dan Sulawesi Tengah.
Dirinya juga memuji respons pemerintah dalam melakukan penanganan cepat pascakejadian itu.
"Sekjen PBB mengatakan bahwa masyarakat Indonesia memiliki resiliensi yang tinggi dan mengapresiasi respons cepat pemerintah sehingga situasi dapat diatasi dalam waktu yang singkat. Beliau mengatakan selalu tidak mudah kita bekerja pada saat situasi emergency seperti itu," ujar Retno.
Terkait dengan perdamaian dunia yang juga menjadi pembicaraan kedua pihak, Sekjen PBB mengapresiasi posisi Indonesia terhadap upaya perdamaian di Palestina.
Selain itu, Indonesia juga dianggap sebagai mitra vital bagi PBB dalam menciptakan perdamaian dunia.
Indonesia diketahui sebagai negara kontributor terbesar terhadap pengiriman pasukan perdamaian PBB.
"Indonesia memiliki kekuatan dan keinginan untuk aktif di dalam upaya menciptakan perdamaian dan kesejahteraan dunia. Jadi kemitraan Indonesia dan PBB dinilai oleh Sekjen PBB sangat 'excellent'," ucapnya.
Adapun terhadap upaya diplomasi Indonesia yang dilakukan guna menangani permasalahan di Rakhine State, Myanmar, Sekjen PBB menilai bahwa Indonesia merupakan negara yang tepat untuk melakukan penanganan dengan cara-cara yang sesuai sehingga dapat tetap berkontribusi di tengah situasi yang sulit.
"Sekjen PBB mengatakan bahwa cara Indonesia mendekati isu tersebut dinilai pas sehingga Indonesia dapat memberikan kontribusi walaupun situasinya tidak mudah. Kemajuan (penanganan) juga masih terus didorong, tetapi Indonesia diyakini dapat terus berkontribusi dalam upaya menyelesaikan situasi di Rakhine State," tuturnya.
Untuk diketahui, dalam pertemuan bilateral itu, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (*)
Berita Terkait
Sekjen PBB Antonio Guterres dukung penuh penyelenggaraan KTT G20 di Bali
Jumat, 28 Oktober 2022 9:51 Wib
Sekjen PBB Antonio Guterres akan hadiri KTT G20 di Bali
Senin, 19 September 2022 9:24 Wib
PBB desak militer Myanmar segera bebaskan peraih Nobel Aung San Suu Kyi
Jumat, 2 Juli 2021 8:40 Wib
Ilmuwan Iran dibunuh, Sekjen PBB angkat bicara
Sabtu, 28 November 2020 10:19 Wib
PBB: solidaritas, persatuan dan harapan dalam menghadapi pandemi
Jumat, 1 Mei 2020 16:52 Wib
Sekjen PBB: Bukan waktunya kurangi sumber daya WHO untuk perangi corona
Rabu, 15 April 2020 10:34 Wib
Ucapan belasungkawa Sekjen PBB atas kepergian Hosni Mubarak
Rabu, 26 Februari 2020 10:13 Wib
Sekjen PBB minta dunia hindari dampak 'dramatis' virus corona
Selasa, 25 Februari 2020 13:51 Wib