Logistik untuk ibu-anak terdampak gempa Sulteng masih kurang

id Gempa Palu,Bantuan Gempa Palu

Logistik untuk ibu-anak terdampak gempa Sulteng masih kurang

Sejumlah anggota relawan Humanitarian Aid asal Swiss tiba di Rumah Sakit Anutapura Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (7/10). Relawan asing itu akan membantu rumah sakit setempat dalam sanitasi air dan lingkungan setelah terkena dampak gempa bumi. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/foc/18.

Palu, (Antaranews Sumbar) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Palu, Sulawesi Tengah, menyebutkan kebutuhan logistik khusus untuk ibu dan anak di pengungsian korban gempa dan tsunami masih kurang.

"Pemerintah kota memang sudah mendistribusikan logistik. Tapi memang kebutuhan khusus untuk ibu dan anak belum mencukupi," kata Kadis PPPA Kota Palu, Irmayanti Peralolo di Palu, Kamis.

Kebutuhan khusus ibu dan anak yang masih kurang tersebut, menurut dia, seperti susu ibu hamil dan menyusui, makanan bayi, makanan bergizi untuk ibu hamil, popok, pembalut.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Palu serta Posko Pelayanan Perempuan dan Anak mulai mendata ibu menyusui, anak-anak, lansia, atau yang sakit di pengungsian. Ini untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh mereka, kata Irmayanti.

Penyaluran bantuan memang sempat terkendala terutama di tiga hari pertama pascagempa, tsunami dan likuifaksi. Ini karena tidak adanya jaringan telekomunikasi, listrik dan BBM.

"Tapi sekarang berangsur membaik, Insya Allah kebutuhan spesifik kita penuhi sedikit demi sedikit," lanjutnya.

Selain itu, pihaknya juga bersama psikolog sudah mulai mengunjungi posko-posko pengungsi memberikan pemulihan dari trauma pada anak-anak dengan bermain dan bercerita.

"Menggembirakan mereka, membuat mereka lupa dengan yang terjadi. Tapi memang butuh waktu," ujar dia. (*)