Selesaikan konflik antarnagari, Yayasan Pesantren anugerahi penghargaan Kapolres Solok Kota

id Dony Setiawan

Selesaikan konflik antarnagari, Yayasan Pesantren anugerahi penghargaan Kapolres Solok Kota

Kapolres Solok Kota, AKBP Dony Setiawan menerima penghargaan dari Ketua Yayasan Pesantren Karya Anak Bangsa di Solok, Rabu (10/10).   (Antara Sumbar/Tri Asmaini)

Solok, (Antaranews Sumbar) - Kapolres Solok Kota, Sumatera Barat, AKBP Dony Setiawan dianugerahi piagam penghargaan oleh Yayasan Pesantren Karya Anak Bangsa Saniang Baka, karena dinilai berhasil dalam menyelesaikan konflik perbatasan antara nagari Saningbaka dengan Nagari Muaro Pingai.

"Konflik perbatasan antara Nagari Saniang Baka dengan Nagari Muoropingai sudah terjadi sejak 1967," kata Ketua Yayasan Pesantren Karya Anak Bangsa Saniang Baka, Chandra di Solok, Rabu.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Ketua Yayasan Pesantren Karya Anak Bangsa Saniang Baka, Chandra disaksikan langsung oleh tokoh masyarakat Nagari Saning Baka, dan jajaran Polres Solok Kota di Mapolres setempat, Rabu.

Ia mengatakan sejak 1967, beragam upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik perbatasan ini. Telah melibatkan beberapa Kapolres dan juga telah menempuh jalur hukum adat.

Namun semuanya berakhir dengan tangan hampa. Sejak 1967 itu pula Yayasan Pesantren Karya Anak Bangsa Saning Baka tidak bisa membangun pesantren di atas tanah miliknya sendiri, kata dia.

Dengan selesainya konflik perbatasan antara nagari ini, tanah milik pesantren yang selama ini dijadikan ladang oleh masyarakat Muaro Pingai kembali menjadi milik yayasan, dan yayasan sudah bisa melaksanakan pembangunan pondok pesantren di tanah tersebut.

Sebelumnya memang belum semua tapal batas disepakati dua nagari ini, masih ada beberapa bagian yang dalam tahap penyelesaian.

Namun demikian keberhasilan penyelesaian tapal batas antara Nagari Muaro Pingai dengan Yayasan Pesantren Karya Anak Bangsa Saning Baka, merupakan langkah awal yang baik untuk menyelesaikan seluruh tapal batas antara Nagari Saniangbaka dengan Nagari Muaro Pingai.

“Kita sangat berharap dalam waktu dekat semua tapal batas sudah dapat sepakati oleh dua nagari yang bertikai,” ujarnya.

Menurutnya, piagam penghargaan yang diberikan Yayasan Pesantren Karya Anak Bangsa Saniang Baka ini, secara materi memang tak ada artinya.

Akan tetapi, inilah bentuk pengakuan masyarakat Nagari Saniang Baka atas keberhasilan Kapolres dan jajarannya meredam konflik berkepanjangan antara Nagari Saniang Baka dengan Nagari Muaro Pingai.

Sementara itu, Kapolres Solok Kota, Dony Setiawan mengatakan, Polres Solok Kota tidak sendiri dalam menyelesaikan konflik perbatasan ini. Melainkan banyak pihak yang membantu, termasuk Pemerintah Kabupaten Solok.

“Kami selalu mendorong pemerintah daerah untuk menyelesaikan konflik ini secara bersama-sama. Tiap ada kesempatan kami ajak mereka untuk turun ke lapangan, karena potensi keributan akibat konflik perbatasan ini sangat besar, dan kalau itu terjadi korbannya juga banyak," ujarnya. (*)