Kesbangpol Padang Sosialisasikan bahaya radikalisme

id radikalisme, kesbangpol

Kesbangpol Padang Sosialisasikan bahaya radikalisme

Sosialisasi bahaya radikalisme di Padang, Senin (8/10) (Antara Sumbar/humas)

Padang, (Antaranews Sumbar) Kantor Kesbangpol Padang menggelar sosialisasi bahaya dan penanganan radikalisme dan terorisme yang merupakan kejahatan terhadap manusia, peradaban serta merupakan salah satu ancaman bersifat internasional.

" Untuk itu perlu dilakukan pemberantasan secara berencana dan berkesinambungan sehingga hak asasi manusia dapat dilindungi dan dijunjung tinggi, "kata Kasubag Tata Usaha Kantor Kesatuan bangsa dan Politik, Eri Jasman di Padang, Senin.

Menurutnya Pemerintah Kota Padang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam antisipasi agar radikalisme tidak berkembang.

Ia menjelaskan radikalisme adalah paham yang memaksakan kehendak, melakukan perubahan dengan kekerasan dengan cepat tanpa melalui prosedur.

“Itu makanya kita melibatkan seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat,tokoh pemuda, organisasi kemasyarakatan, LSM yang ada di kota Padang, agar paham ini tidak menyebar,” kata dia.

Ia menyampaikan radikalisme ada yang berbentuk agama, organisasi sosial, dan lainnya oleh sebab itu seluruh elemen masyarakat harus bersatu untuk keutuhan NKRI.

Seluruh organisasi harus berdasarkan ideologi Pancasila dan UUD 1945, selain itu mau tidak mau harus dibubarkan.

“Sebelum hal itu terjadi di Kota Padang harus di antisipasi, kita tidak ingin nanti ada s yang terlibat dan ikut jaringan radikalisme ini,”ujarnya.

Sementara itu Kepala Seksi Politik dan Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Padang Boby Firman menyampaikan penyelenggaraan sosialisasi radikalisme untuk menguatkan kewaspadaan dini masyarakat terhadap penyebaran serta memperkenalkan dan memasyarakatkan dampaknya.

Hasil dari sosialisasi ini diharapkan meningkatnya koordinasi dan komunikasi antara unsur-unsur elemen masyarakat di Kota Padang dan penyamaan visi dan misi antara pemerintah dan semua unsur-unsur elemen masyarakat tentang pencegahan terorisme, kata dia.

Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari dibagi dalam empat kelompok, mulai 8-11 Oktober 2018 diikuti sebanyak 517 orang peserta yang berasal dari tokoh masyarakat, agama, kepemudaan dan organisasi kemasyarakatan se-kota padang.