Ini perbedaan hasil tenun dengan teknik sikek tujuh puluh dalam tenun songket Tanah Datar

id Songket, tenun, industri, tanah datar

Ini perbedaan hasil tenun dengan teknik sikek tujuh puluh dalam tenun songket Tanah Datar

Ilustrasi - Menenun songket. (Antara Sumbar/Syahrul R/18)

Batusangkar, (Antaranews Sumbar) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengembangkan teknik sikek tujuh puluh dalam menenun songket yang merupakan salah satu kerajinan khas dari daerah tersebut.

Ketua Dekranasda Tanah Datar, Emy Irdinansyah Tarmizi di Batusangkar, Kamis, mengatakan biasanya dalam menenun teknik yang digunakan adalah sikek atau sisir enam puluh.

"Hasil tenun dengan teknik sikek tujuh puluh akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan teknik sikek enam puluh," katanya.

Ia menyebutkan, perbedaan tersebut terlihat dari hasil tenunan, dimana songket yang ditenun dengan teknik sikek tujuh puluh akan lebih rapat.

Selain itu menurutnya dengan teknik ini songket yang dihasilkan juga akan lebih halus jika dibandingkan dengan tenunan dengan teknik sikek enam puluh.

Tingginya peminat terhadap kerajinan songket, maka pihaknya juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas, seperti dari segi pewarnaan benang hingga teknik penenunan.

Ia menambahkan, sebagai salah satu daerah wisata di Sumbar, maka Tanah Datar juga harus siap untuk menyiapkan beragam kerajinan sebagai souvenir, diantaranya songket, sulaman, rajutan dan lain sebagainya.

"Ke depannya kerjasama antara pemerintah dan perajin akan terus ditingkatkan, salah satunya pelatihan tenun. Selain itu Tanah Datar juga sudah memiliki sentra tenun di Lintau Buo," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Tanah Datar, Marwan mengatakan saat ini di daerah tersebut sedang dibangun gedung sentra promosi produk daerah, sehingga itu akan menambah daya tarik bagi wisatawan.

Ia mengharapkan agar ke depan kualitas SDM Tanah Datar dapat terus ditingkatkan sehingga produk tenunannya tidak akan kalah saing dari produk daerah lain di Indonesia.

"Untuk sentra tenun yang ada di Lintau sudah mulai beroperasi dengan baik, seperti di Tigo Jangko maupun pada kelompok tenun Batenggang di Banang Salai, Tanjuang Bonai," katanya. (*)

Baca juga: Pengusaha songket Pandai Sikek pekerjakan ratusan penenun

Baca juga: Harga tenunan songket mahal karena ini

Baca juga: Menengok penenun songket di kaki gunung Marapi Singgalang

Baca juga: Songket Pandai Sikek menjamah pasar luar negeri