Pemerintah dinilai telah mengerahkan seluruh kekuatan identifikasi kerusakan gempa

id Bambang Soesatyo

Pemerintah dinilai telah mengerahkan seluruh kekuatan identifikasi kerusakan gempa

Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo. (Antara)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah dinilai telah mengerahkan seluruh kekuatan dalam menyalurkan bantuan hingga mengidentifikasi berbagai kerugian dan kerusakan akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

"Dari lapangan, kita bisa melihat bagaimana pemerintah sudah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dari mulai TNI, Polri, BIN, Basarnas, BNPB, berbagai kementerian dan lembaga sudah terjun," kata Ketua DPR Bambang Soesatyo dalam siaran persnya yang diterima, Rabu.

Menurut Bambang, pada saat ini juga berbagai daerah yang sebelumnya tertutup pada saat ini sudah mulai bisa diakses.

Hal tersebut, lanjut politisi Partai Golongan Karya tersebut, menunjukkan bahwa negara juga sudah hadir dalam melayani rakyatnya.

Pada hari Rabu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet)secara simbolis memberikan bantuan dari DPR sebesar Rp100 juta dan dari DPD RI sebesar Rp50 juta untuk para korban musibah gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan daerah terdampak lainnya di Sulawesi Tengah.

Selain itu, DPR dan DPD juga memberikan bantuan secara simbolis 1.000 paket kebutuhan pokok, seperti pakaian, makanan, susu, popok bayi, selimut ataupun obat-obatan.

"Bantuan ini merupakan wujud solidaritas dalam ikatan kebangsaan. Saudara-saudara kita yang menjadi korban tidak menghadapi musibah ini sendirian. Semua rakyat Indonesia dan juga masyarakat internasional berada di samping mereka," ucap Ketua DPR.

Selain untuk memberikan bantuan dan dukungan moral, Bamsoet menjelaskan kunjungan dilakukan untuk membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai keadaan pascagempa.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang mendata kerusakan cagar budaya di Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya setelah gempa bumi dengan magnitudo 7,4.

"Tim dari Badan Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo dan Sulawesi Selatan baru masuk ke sana tetapi masih terhambat," kata Direktur Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid saat ditemui usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Jakarta, Senin (1/10).

Pihaknya menduga banyak cagar budaya yang terdampak karena adanya likuifaksi yang menyebabkan pergeseran tanah.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, segera melakukan identifikasi kerugian dan kerusakan akibat gempa bumi 7,4 skala richter (SR) serta tsunami yang terjadi di Kota Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah.

"Saya belum dapat laporannya, baru lihat di televisi, ada jembatan runtuh ya," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono di Semarang, Sabtu (29/9).

Kementerian PUPR juga secepatnya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membangun fasilitas darurat di lokasi bencana. (*)